Syahrial, M (2000) Karakteristik kelelahan dari suatu campuran aspal yang mengandung geotekstil.
Full text not available from this repository.Abstract
Aspal beton dengan gradasi menerus memiliki ketahanan yang baik terhadap deformasi permanen, tetapi kurang tahan terhadap retak akibat kelelahan (akibat beban berulang). Jika aspal beton digunakan sebagai lapisan permukaan (pembangunan baru ataupun pelapisan ulang), kehancuran terutama disebabkan oleh retak, bukan oleh deformasi. Salah satu kemungkinan cara perkuatan lapisan aspal adalah dengan menggunakan geotekstil. Pemakaian geostektil pada lapisan aspal diharapkan dapat nereduksi besarnya regangan atau lendutan yang terjadi sehingga bisa mempertipis tebal lapisan aspal atau bisa memperpanjang umur pelayanan jalan tersebut. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakteristik kelelahan berdasarkan uji laboratorium terhadap aspal beton yang diperkuat dengan geotekstil maupun yang tidak, dengan menggunakan mesin uji kelelahan DARTEC. Pengujian dilaksanakan dengan cara kontrol-tegangan dan pola pembebanan sinusoidal menggunakan metoda metoda pengujian lentur dengan empat titik pembebanan. Hanya satu tipe geotekstil yaitu Trevira Spunbond 011/140 dan satu posisi yaitu 1 cm dari bagian bawah sample yang diselidiki. Semua pengujian dilakukan pada temperatur ruangan. Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi karakteristik kelelahan aspal beton tanpa dan dengan geostekstil adalah umur kelelahan dan effectiveness factor, regangan awal dan kekakuan awal, jumlah siklus untuk retak awal dan penjalaran retak serta serta mekanisme keretakan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemasangan geotekstil pada aspal beton berhasil memperbaiki karakteristik kelelahan aspal beton. Effectiveness factor, yaitu rasio antara umur kelelahan aspal beton yang memakai geotekstil dengan yang tidak, pada tingkat tegangan yang diberikan berkisar antara 6,01 sampai dengan 8,83. Pemakaian geotekstil tidak memberikan pengaruh pada kekakuan awal dan regangan awal aspal beton. Rasio kekakuan awal antara aspal beton yang diperkuat dan tidak diperkuat adalah 1,07 dan rasio regangan awal berkisar antara 0,95 samapai dengan 0,98. Rasio antara jumlah siklus penjalaran retak pada aspal beton yang memakai geotekstil dengan yang tidak, berkisar antara 38,74 samapai dengan 43,37. Jumlah siklus untuk terjadinya retak awal juga lebih besar pada aspal beton yang mengandung geotekstil. Analisa mekanisme retak pada aspal beton yang diperkuat dengan getekstil menunjukkan bahwa penjalaran retak tertahan oleh geotekstil sebelum menjalar naik ke permukaan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JBPTITBPP > S2-Theses > Engineering > Highway Systems And Eng. > 2000 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:36 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:36 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/1322 |
Actions (login required)
View Item |