Cahya Ardi, Fajri (2010) Perancangan Identitas Visual Pulus Wangi (Minyak Akar Wangi Garut). Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Kabupaten Garut merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 306.519 Ha (3.065,19 km���²). Sebagian besar wilayah Kabupaten Garut adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Penggunaan lahan secara umum di Garut utara digunakan untuk persawahan dan Garut selatan didominasi oleh perkebunan dan hutan. Dikarenakan letaknya yang di daerah pegunungan, Kabupaten Garut adalah wilayah yang sangat ideal ditanami akar wangi. Lapisan tanahnya yang sering terlapisi oleh debu vulkanik atau tanahnya dekat dengan wilayah vulkanik menjadikan tanaman akar wangi dapat tumbuh dengan baik. Pengakuan dunia secara ilmiah juga menegaskan potensi lahan dan lingkungan di wilayah Kabupaten Garut dalam bercocok tanam atau budi daya akar wangi (Vetiveria zizanioides) sudah tidak diragukan lagi. Usaha akar wangi di Garut sudah lama sejak Perang Dunia ke II, tepatnya mulai tahun 1918. Komoditas minyak akar wangi indonesia tercatat sebagai komoditas ekspor. Tahun 1960 para pengusaha Garut mulai mendirikan penyulingan, walaupun dengan teknologi yang masih sederhana, namun hasilnya dapat dieskpor. Kualitas akar wangi Kabupaten Garut merupakan kualitas yang sangat baik dan diakui di pasar internasional. Salah satu hasil dari tanaman akar wangi adalah minyak akar wangi, tanaman akar wangi yang melalui proses penyulingan. 2 Berdasarkan surat Keputusan Bupati No 520/SK.196-HUK/96 tertanggal 6 Agustus 1996. Isinya, menetapkan beberapa kecamatan yang dijadikan sentra perkebunan akar wangi, masing-masing disertai dengan luas areal penanaman. Ditetapkan pula bahwa pengembangan akar wangi tetap dikelola masyarakat di masing-masing wilayah, sementara pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perkebunan bertindak sebagai fasilitator, termasuk dalam bidang pemasaran. Daerah yang ditetapkan menjadi pusat akar wangi diantaranya kecamatan, Samarang (750 ha), Bayongbong (210 ha), Cilawu (240 ha), dan Leles (750 ha). Yang total luas areanya 2.400 ha. Tetapi situasi politik yang tak menguntungkan saat itu, menyebabkan luas lahan berkurang menjadi 1.600 ha. Lahan seluas itulah yang digarap masyarakat, dan bertahan sampai sekarang. Dengan lahan seluas itu, masyarakat bisa menghasilkan 54 ton minyak akarwangi. Minyak akar wangi yang dihasilkan dari tanaman akar wangi ini, memiliki beberapa jenis akar wangi diantaranya; akar janur, akar paris, dan akar pulus wangi. Pulus wangi ini adalah salah satu jenis akar wangi yang baru dikembangkan oleh pengusaha akar wangi Ede Kadarusman Kadarusman, Desa Legog Pulus, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Telah diuji coba oleh Laboraturium Peridustrian dan mendapat sertifikat dari Balai Benih Departemen Pertanian Jawa Barat. Dengan hasil sangat baik, dan dapat menjadi minyak akar wangi kualitas ekspor. Minyak akar wangi di Garut telah menjadi komoditas ekspor. Minyak akar wangi Garut biasanya diekspor ke negara-negara Eropa seperti Perancis, Belanda, Jerman, Swiss, Itali, Inggris, dan Amerika Serikat serta beberapa negara Asia diantaranya Singapura, India, Jepang, Hongkong. Peluang ekspor untuk pemasaran minyak akar wangi yang juga masih cukup terbuka khususnya ekspor untuk kawasan Asia Selatan dan Asia Timur, Eropa Timur dan Amerika Selatan. Minyak akar wangi Garut memiliki kualitas yang sangat baik sehingga mendapat julukan �¢����Golden Java Vetiver Oil�¢����. Namun, ironis sekali ketika sekelompok pengusaha di wilayah Kabupaten Garut menyatakan kesulitan memenuhi permintaan pasar dunia untuk produk minyak akar wangi sebagai bahan baku parfum dan produk kesehatan karena lemahnya teknologi, menurunnya kualitas minyak akar wangi yang disebabkan kurang baiknya kualitas bibit akar wangi itu sendiri. Dari gambaran di atas, maka potensi minyak akar wangi di Kabupaten Garut akan menjadi ajang bisnis yang cukup menguntungkan. Pada akhirnya akan berdampak pada kemajuan sektor ekonomi Kabupaten Garut dan yang tentunya akan berdampak pula kepada peningkatan hasil penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Garut itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Identitas Visual Pulus Wangi |
Subjects: | D3 Tugas Akhir > Desain Komunikasi Visual > Desain Grafish > 2010 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:54 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:54 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/16149 |
Actions (login required)
View Item |