Mustofa Irawan, Andrianto (2010) Perancangan Buku Tentang Berwudlu Yang Benar Pada Anak. Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Shalat merupakan kewajiban hamba Allah Swt yang beriman. Bentuknya adalah serangkaian gerakan dan do�¢����a dengan menghadapkan wajahnya kepada Yang Maha Pencipta. Shalat merupakan ibadah yang pertama kali diperhitungkan dan pertama kali dihisab di hari akhir. Di dalam ibadah shalat ada dua macam bentuk, yaitu: shalat wajib dan shalat sunat. Menurut hadist Bukhori, shalat wajib adalah ibadah yang wajib dikerjakan oleh masing-masing orang muslim, apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan akan mendapatkan dosa. Shalat wajib ini ada lima macam waktu, diantaranya: shalat Subuh dikerjakan menjelang fajar, shalat Dzuhur dikerjakan pada saat matahari melebihi bayangan kita, shalat Ashar dikerjakan ketika sore sebelum matahari berwarna merah, shalat Maghrib dikerjakan ketika matahari sudah tenggelam, dan yang terakhir shalat Isya�¢���� dikerjakan setelah shalat Maghrib Dijelaskan dalam hadist Bukhori, bahwa shalat sunat adalah adalah ibadah shalat yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak tidak dikerjakan tidak berdosa. Shalat sunat ada banyak macamnya, diantaranya: shalat dhuha, shalat witir, shalat tasbih, sholat istiqharah, dan lain sebagainya. Diantara dua macam bentuk shalat, yang wajib kita kerjakan hanya satu, yaitu shalat wajib. Kewajiban untuk melaksanakan shalat, ketika anak sudah baligh. Shalat wajib dikerjakan dimana, kapan, dan bagaimana saja keadaannya. Shalat yang dikerjakan secara tekun, khusyu, dan rutin, dapat menjadi alat pendidikan yang efektif dan membawa nikmat yang sangat besar serta mampu membentuk kepribadian muslim. Supaya shalat dapat diterima dihadapan Allah, maka harus mematuhi segala aturan yang sudah diterangkan di Al-Qur�¢����an maupun Al-Hadist. Diantaranya mematuhi dan menjalankan urutan syarat syahnya shalat, yaitu : menutup aurat, telah masuk waktu shalat, menghadap kiblat, berwudlu, dan lain-lain. Salah satu syarat yang sering dianggap remeh oleh anak-anak pada khususnya dan orang dewasa pada umumnya, yaitu wudlu. Wudlu adalah salah satu cara mensucikan anggota tubuh, diantaranya: wajah, telapak tangan, kepala, dan kedua kaki dengan menggunakan air yang suci yang tidak tercampur najis. Dan di antara salah satu metode yang sangat efektif untuk mensucikan jiwa, ialah dengan berwudlu. orang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan shalat. Pada waktu membasuh daerah-daerah yang sempit harus diratakan, contohnya: sela-sela jari kaki, jari tangan, dan lain-lain. Wudlu memiliki kedudukan yang penting dalam agama kita. Tidak sahnya wudlu seseorang dapat menyebabkan sholat yang dikerjakan menjadi tidak sah, sedangkan sholat adalah salah satu rukun Islam yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Jika ada alasan yang masuk akal, maka kewajiban berwudlu tersebut dapat digantikan dengan cara bertayamum, bukan dengan menghilangkannya sama sekali. Tidak sah sholat sesorang tanpa ia berwudlu atau bertayamum terlebih dahulu, jika ia berada dalam keadaan berhadats kecil. Wudlu akan membersihkan seseorang dari hadats kecil. Sedangkan bagi yang sedang berhadast besar, diwajibkan untuk melakukan mandi junub. Wudlu merupakan salah satu ritual pensucian diri yang di dalamnya sarat akan keutamaan-keutamaan bagi yang melakukannya. Oleh karena itu wudlu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim sebelum melaksanakan shalat. Wudlu harus diajarkan pada anak-anak sejak dia masih kecil. Karena, jika dikenalkan sejak dini akan pentingnya wudlu ini anak menginjak dewasa sudah mengerti akan pentingnya wudlu. Anak perlu pengarahan yang ekstra tentang wudlu ini, dukungan dari semua pihak diperlukan. Agar dalam pemberian materi yang diajarkan oleh pengajar dan pihak yang ikut andil dalam pemberian materi tersebut, tepat pada sasaran dan apa yang diharapkan sesuai. Dari hasil hasil observasi yang sudah dilakukan, mendapatkan hasil bahwa anak dalam berwudlu terutama masih kurang mengerti, baik dari segi urutan dan cara berwudlunya sendiri. Dari hasil observasi itu didapatkan masih banyak anak yang masih belum sempurna dalam berwudlu. Ada berbagai faktor yang menyebabkan anak belum dapat berwudlu dengan benar, diantaranya: kurangnya perhatian orangtua terhadap wudlu anak, cara pemberian materi yang kurang menarik, dan lain sebagainya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Buku Tentang Berwudlu,Anak-Anak |
Subjects: | D3 Tugas Akhir > Desain Komunikasi Visual > Desain Grafish > 2010 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:54 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:54 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/16764 |
Actions (login required)
View Item |