Surbakti, Nurhayati (2001) Pengaruh Lingkungan Belajar dan Budaya Transformasional Terhadap Proses Transformasi Potensi Sosial Individu Menjadi Modal Sosial Kelompok.
Full text not available from this repository.Abstract
Saat ini kita berada pada era pengetahuan, era di mana orang makin menyadari pentingnya peran dan pengetahuan, baik yang bersifat tidak berwujud (pengetahuan tacit) maupun yang sudah dipraktekkan dalam kehidupan (pengetahuan eksplisit), sehingga potensi manusia menjadi sangat penting di dalam membangun suatu organisasi belajar, yang anggota-anggotanya memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus meningkatkan pengetahuannya serta bekerja dan belajar bersama dengan anggota organisasi yang lain.Penelitan ini fokus pada proses transformasi potensi sosial individu menjadi modal sosial kelompok. Proses transformasi ini membutuhkan suatu media yang menjadi habitat yang subur untuk tumbuh dan berkembangnya pengetahuan yang sinergistik. Senge (1990) mengungkapkan 5 disiplin yang harus dipenuhi agar suatu organisasi dapat menjadi organisasi belajar, yaitu penguasaan pribadi (personal mastery), model mental (mental models), berbagi visi (shared vision), berpikir sistemik (system thinking), dan pembelajaran tim (team learning). Selain itu, anggota organisasi hanya mau menyumbangkan potensi insaninya bagi kepentingan organisasi jika terdapat budaya kerja yang kondusif untuk itu. Budaya perusahaan yang penuh dengan keterbukaan dan rasa saling percaya, bebas dari rasa saling curiga dan rasa takut, serta kondusif bagi proses berbagi pengetahuan yang sinergistik, biasanya dikenal sebagai budaya yang tansformasional.Hipotesis penelitian ini adalah bahwa modal sosial kelompok hanya akan dapat terbentuk dari potensi sosial individu yang bekerja di dalam suatu lingkungan belajar yang kondusif dan di dalam budaya yang transformasional. Berdasarkan dari data yang terkumpul dari 3 perusahaan Indonesia, yang terdiri dari 41 kelompok kerja, ternyata hipotesis ini belum dapat sepenuhnya dibuktikan. Hal ini dikarenakan kualitas lingkungan belajar yang kurang memadai di ketiga perusahaan tersebut. Penelitan ini baru bisa membuktikan bahwa:1. Potensi sosial individu tidak dapat secara langsung membentuk modal sosial kelompok.2. Potensi sosial individu dapat membentuk modal sosial kelompok jika bekerja di dalam budaya yang transformasional.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JBPTITBPP > S2-Theses > Management And Planning > Industrial Management > 2001 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:36 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:36 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/1878 |
Actions (login required)
View Item |