Dwi Pranoto, Ajie (2011) Kampanye Dalam Mengenali Makanan Berformalin. Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Dalam kehidupan, kesehatan sangat penting bagi setiap manusiabr / makanan yang bersih dan sehat dapat memenuhi kebutuhan kesehatanbr / untuk tubuh, Apabila kesehatan tubuh tidak dijaga maka akanbr / menyebabkan penurunan kondisi kesehatan dalam tubuh. Makanan yangbr / dikonsumsi harus tidak mempunyai bahaya atau efek samping bagi tubuh.br / Sekarang ini tidak sedikit makanan yang berbahaya bagi tubuh beredar dibr / masyarakat. Karena ketidaktahuan masyarakat tentang makananbr / berbahaya merupakan salah satu faktor menyebarnya makanan-makananbr / berbahaya.br / Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan barbagai campurancampuranbr / lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusiabr / dalam membuat makanan Iebih efektif dan eflsien. Tetapi disamping untukbr / makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan Iain. Dibr / mana bahan kirnia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatanbr / makanan dan dapat berakibat fatal.br / Menurut Endang (2007) dalam ketentuan yang ditetapkan adabr / beberapa jenis kategori bahan tambahan makanan. Pertama, bahanbr / tambahan makanan yang bersifat aman, dengan dosis yang tidak dibatasibr / misalnya: pati. Kedua, bahan tambahan makanan yang digunakan denganbr / dosis tertentu, yang untuk menggunakannya ditentukan dosis maksimum.br / 2br / Ketiga, bahan tambahan yang aman dan dalam dosis yang tepat, dan telahbr / mendapatkan izin beredar dari instansi yang berwenang, misalnya zatbr / pewarna yang sudah dilengkapi sertifikat aman.br / Berdasarkan standar Eropa, menurut Bambang Eru Wibowo (2007), penelitibr / dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), kandunganbr / formalin yang masuk dalam tubuh tidak boleh melebihi 660 ppm (1000br / ppm setara 1 mg/liter). Sementara itu, berdasarkan hasil uji klinis, katabr / peneliti di Departemen llmu dan Teknologi Pangan lnstitut Pertanian Bogorbr / Nuri Andarwulan, dosis toleransi tubuh manusia pada pemakaian secarabr / terus-menerus (Recommended Dietary Daily Allowances/RDDA) untukbr / formalin sebesar 0,2 miligram per kilogram berat badan. Misalnya beratbr / badan seseorang 50 kilogram, maka tubuh orang tersebut masih bisabr / mentoleransi sebesar 50 dikall 0,2 yaitu 10 miligram formalin secara terusmenerus.br / Sedangkan standar United State Environmental Protectionbr / Agency/USEPA untuk batas toleransi formalin di udara, tercatat sebatasbr / 0.016 ppm. Sementara Ahli bahan berbahaya dari Departemen Kimiabr / Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesiabr / Riswiyanto mengatakan keberadaan formalin di dalam bahan makananbr / berbahaya bagi kesehatan, karena pada dasarnya formalin bukan pengawetbr / makanan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kampanye, Makanan Berformalin |
Subjects: | S1-Final Project > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual > 2011 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 08:00 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 08:00 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/21204 |
Actions (login required)
View Item |