Lazuardi, Dira (2011) Identifikasi Pola Kekumuhan Kawasan Dan Kesadaran Masyarakat (Studi Kasus Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok). Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Permukiman kumuh di Kecamatan Pancoran Mas terutama di Kelurahan Depok yang terdistribusi di Kampung Lio, Kampung Belimbing Sawah, dan Kampung Manggah merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari adanya pertumbuhan sebuah perkotaan sebagai Kota Penyangga Kota Metropolitan. Letak strategis Kelurahan Depok memicu pesatnya pembangunan perumahan dan permukiman. Belum adanya rencana tindak alternatif penanganan dan rendahnya partisipasi masyarakat di Kelurahan Depok menjadi hambatan peningkatan kualitas permukiman kumuh di 3(tiga) kampung tersebut.br / Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi pola kekumuhan kawasan dan kesadaran masyarakat permukiman kumuh di Kampung Lio, Kampung Belimbing Sawah, dan Kampung Manggah Kelurahan Depok. Sasaran dalam mencapai tujuan tersebut adalah mengidentifikasi karakteristik tingkat kekumuhan, mengidentifikasi karakteristik persepsi mayarakat terhadap lingkungan permukima beerdasarkan tingkat kekumuhan, mengidentifikasi karakterisitik tingkat kesadaran masyarakat, dan mengidentifikasi pola kekumuhan kawasan dan kesadaran masyarakat di lingkungan permukiman kumuh.br / Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dan metode analisis deskriptif kualitatif. Dalam penerapan analisis metode analisis scoring (pembobotan) untuk menilai tingkat kekumuhan kawasan, menilai tingkat kesadaran masyarakat berdasarkan hasil kuisioner, metode analisis komparatif untuk membandingkan tingkat kekumuhan dengan tingkat kesadaran masyarakat. Menganalisis pola kekumuhan dan kesadaran masyarakat untuk menentukan alternatif penanganan kawasan permukiman kumuh.br / Hasil dari penelitian yaitu kategori tingkat kekumuhan kawasan di Kampung Lio, Kampung Belimbing Sawah dan Kampung Manggah yang terdistribusi pada wilayah RW dan RT. komponen yang dinilai adalah vitalitas non ekonomi, vitalitas ekonomi, status tanah dan prasarana dan sarana. Kategori persepsi masyarakat dengan komponen penilaian adalah kondisi fisik dan prasarana dan sarana. Perbandingan tingkat kekumuhan dengan tingkat persepsi masyarakat pada masing-masing komponen penilaian tingkat kekumuhan tinggi belum tentu tingkat kesadaran masyarakatnya tinggi. Pola kekumuhan kawasan dan kesadaran masyarakat yang cenderung bebeda untuk dilakukan penanganan dengan alternatif yang ditentukan dengan kriteria penanganan dimana pola tersebut menentukan alternatif yang dapat digunakan dalam penanganan adalah property development, community based development, dan guided land development.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Identifikasi, Pola Kekumuhan Kawasan, Kesadaran Masyarakat |
Subjects: | S1-Final Project > Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer > Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota > 2011 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Perencanaan Wilayah dan Kota (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 08:00 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 08:00 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/21496 |
Actions (login required)
View Item |