Mardiani, Linda (2002) PENERAPAN METODE SEQUENCING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PELAKSANAAN SCHEDULING PADA PT. PESONA REMAJA MALANG.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini merupakan aplikasi model yang menerapkan model analisa yang ada dalam teori, dengan kenyataan yang dihadapai dilapangan pada PT. Pesona Remaja Malang. Adapun judul yang digunakan adalah “Penerapan Metode Sequencing Sebagai Alternatif Dalam Pelaksanaan Scheduling Pada PT. Pesona Remaja Malang”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui metode sequencing yang paling tepat diantara First Came First Served, Earlist Due Date, Shortest Processing Time, Slack per Remaining Operation, Critical Ratio. Hipotesis yang diambil yaitu diduga metode SPT merupakan metode yang paling tepat digunakan diantara metode (FCFS,EDD,S/RO,dan CR) dalam pelaksanaan scheduling pada PT. Pesona Remaja Malang. Teknik analisa data yang digunakan yaitu metode sequencing. Adapun langkah awal yang dilakukan adalah menentukan job flow time, tardyness, makespan, WIP Inventory, dan terakhir menentukan total inventory. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode SPT selama bulan Oktober, total job flow time 86 hari, total tardyness 20 hari, total inventory 86 job dan total inventory sebanyak 98 job. Demikian juga halnya pada bulan November total job flow time sebesar 115 hari, sedangkan tardynessnya sebesar 35 hari dengan total WIP inventory 115 job dan total inventory 132 job. Terakhir pada bulan Desember total job flow time 58 hari, dengan total tardynessnya 98 hari, untuk total WIP inventory 58 job dan total inventory adalah 69 job. Sedangkan, untuk jumlah average job flow time bulan Oktober sebesar 21,5 hari. Average tardyness 5 hari, average WIP inventory 2,32 job, dan total inventory sebanyak 2,64 job. Pada bulan November, average job flow time 23 hari, dengan average WIP Inventory 2,80 job, Average total inventory 3,21 job, dan rata keterlambatannya adalah 7 hari. Terakhir, pada bulan desember average job flow time yang digunakan sebesar 19,33 hari , average WIP inventory 1,93 job. Sedangkan average total inventory adalah 2,30 job, dan average tardynessnya untuk pekerjaan ini, sebesar 3 hari. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan total waktu yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan hasil perhitungan metode sequensing. Dan dsari pengujian ini dapat dinyatakan bahwa hipotesis dapat diterima, karena metode SPT menghasilkan average job flow time, average tardyness, average WIP inventory, dan average total inventory terkecil dibanding average metode FCFS, EDD, S/RO dan metode CR. Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diberikan saran bahwa akan lebih efisien bila perusahaan menggunakan metode SPT untuk menghitung waktu pemrosesan masing-masing pekerjaan. Agar sebisa mungkin perusahaan menghindari kerja lembur ataupun bisa meminimalkan (finalty cost).
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JIPTUMM > S1-Final Project > Dept. Of Management > 2002 > Even Semester |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:37 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:37 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/2978 |
Actions (login required)
View Item |