Sarosa, Handri (1999) Evaluasi laboratorium split mastik aspal dengan penambahan retona-60.
Full text not available from this repository.Abstract
Indonesia pada saat ini menggunakan 1,2 juta ton aspal setiap tahun, sekitar 50% di produksi dalam negeri dan sisanya diimpor. Asbuton sampai sekarang diproduksi dalam bentuk partikel padat. Retona-60, baru dikembangkan dibuat melalui proses penyulingan dan ekstraksi Asbuton. Proses tidak mengeluarkan seluruh semua mineral dari Asbuton, tetapi hanya mempertahankan Refined Buton Asphalt(Retona) dengan kadar aspal 60% dan kadar filer 40%. Tesis ini menguraikan penelitian laboratorium campuran aspal Retona-60 dan aspal pen 60/70, dan SMA dengan campuran 0%, 30%, 40%, dan 50% Retona-60 terhadap berat total bahan pengikat. Sebagai perbandingan campuran lapis permukaan Laston juga diselidiki.Penyelidikan memperlihatkan bahwa efek penambahan aspal Retona-60 di dalam aspal minyak meningkatkan titik lembek bahan pengikat dan mengurangi nilai penetrasi, sehingga menunjukkan adanya pengaruh perkuatan. Analisa Marshall campuran SMA menunjukkan bahwa campuran dengan 40% dan 50% Retona-60 memenuhi seluruh persyaratan Bina Marga, kedua jenis campuran tersebut mempunyai kadar aspal campuran yang hampir identik. Benda uji campuran SMA pada kadar aspal optimum kemudian diselidiki dengan percobaan Marshal immersion, indirect tensile strength and wheel tracking. Kecuali percobaan wheel tracking kinerja seluruh percobaan untuk SMA dengan 40% dan 50% Retona-60 mempunyai hasil yang hampir identik. Pada percobaan wheel tracking pada suhu 60oC kinerja SMA dengan 50% Retona-60 mempunyai lebih unggul, dengan tingkat deformasi 0,009 mm/menit dan stabilitas dinamis 4510 lintasan/mm, dimana SMA dengan 40% Retona-60 mempunyai tingkat deformasi 0,012 mm/min dan stabilitas dinamis 3543 lintasan/mm.Laston dengan kadar aspal 6,0% memenuhi semua kriteria perencanaan menurut Bina Marga. Stabilitas Laston pada percobaan wheel tracking pada suhu 60oC lebih tinggi 22% dari campuran SMA, tetapi kinerja Laston pada percobaan wheel tracking lebih jelek; dimana deformasi permanen setelah 2520 lintasan adalah 4,41 mm sementara SMA dengan 50% Retona-60 adalah 1,98 mm. Tensile Strength Laston lebih rendah dari campuran SMA dengan 40% dan 50% Retona-60, tetapi lebih unggul terhadap kerusakan karena air. Campuran SMA dengan bahan tambah Retona-60 kelihatan memberikan sebuah alternatif teknis yang mungkin untuk campuran yang mengandung serat selosa sebagai bahan tanbah. Sedangkan kepekaan campuran terhadap drainase dari bahan pengikat secara langsung tidak dapat di evaluasi.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JBPTITBPP > S2-Theses > Engineering > Highway Systems And Eng. > 1999 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:34 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:34 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/319 |
Actions (login required)
View Item |