Fauziah (2002) STRATEGI PENYEBARAN INFORMASI PERUBAHAN STATUS KOTA ADMINISTRATIF BATU MENJADI KOTA BATU(Studi Deskriptif di Humas Pemerintah Kota Administratif Batu dan Tim Sosialisasi Pokja Perubahan Status Kota Batu).
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini dilakukan berdasarkan keingintahuan akan strategi informasi yang digunakan dalam rangka penyebaran informasi perubahan status kota Administratif Batu menjadi Kota Batu. Selama dua tahun perjalanannya, Kota Administratif Batu menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan di berbagai sektor pembangunan serta meningkatnya kehidupan masyarakat. Alasan lainnya adalah tuntutan dan desakan dari warga kota Batu akan pelayanan umum yang memadai dan untuk dapat melaksanakan fungsinya sebagai pusat pengembangan wilayah, serta adanya UU No. 22 tahun 1999, maka Kota Administratif Batu menginginkan perubahan status kotanya menjadi kota Batu. Perubahan itu tentunya juga harus mendapat dukungan dari masyarakat. Penyebaran informasi perubahan status kota dilakukan oleh dua tim kerja yaitu Humas Pemkotif Batu dan Tim Sosialisasi Pokja. Bagaimanakah cara yang digunakan oleh kedua tim untuk menyebarkan informasi itu sehingga masyarakat mendukung perubahan itu. Teori yang digunakan adalah teori difusi informasi. Difusi informasi adalah proses di mana suatu informasi atau inovasi di komunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu diantara para anggota suatu sistem sosial. Teori ini menekankan proses komunikasi, baik yang menyangkut informasi yang dibutuhkan untuk memiliki dan menerapkan inovasi maupun pesan-pesan yang direncanakan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi setiap perubahan. Menurut teori ini, perlu diperhatikan empat elemen penting yang terdapat dalam teori ini, yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Dalam penyebaran informasi, kita juga harus memperhatikan bentuk masyarakat yang menerima inovasi tersebut; masyarakat heterophily atau masyarakat homophily. Saluran komunikasi, dalam teori Rogers terbagi atas: saluran komunikasi pribadi (komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi), saluran komunikasi kelompok dan saluran komunikasi media massa. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan dasar studi kasus. Subjek penelitian adalah 2 (dua) orang humas Pemkotif Batu dan 12 (dua belas) orang tim sosialisasi Pokja. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dugunakan adalah teknik triangulasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis Domain. Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran atau pengertian yang bersifat umum dan relatif menyeluruh tentang apa yang tercakup di suatu pokok permasalahan yang tengah diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 14 nara sumber yang diteliti, strategi penyebaran informasi yang dilakukan cukup baik. Strategi yang dipergunakan oleh kedua tim adalah pendekatan masyarakat, yaitu informasi yang ada disebarkan kepada masyarakat melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Pelaksanaan penyebaran informasi yang dilakukan oleh kedua tim berbeda. Humas Pemkotif menggunakan saluran komunikasi massa dengan sasaran komunikan masyarakat perkotaan, sedangkan Tim Sosialisasi menggunakan saluran komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Tetapi, kerja yang dilakukan oleh kedua tim tersebut, tidak ada koordinasi ataupun kerjasama, sehingga strategi penyebaran informasi yang dilakukan belum maksimal.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JIPTUMM > S1-Final Project > Dept. Of Communication Science > 2002 > Event Semester |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:38 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:38 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/3239 |
Actions (login required)
View Item |