Sri Hayati, Endang (2002) DINAMIKA KEPRIBADIANPENGGEMAR MUSIK UNDERGROUND.
Full text not available from this repository.Abstract
Musik underground adalah suatu jenis musik yang mengusung tema-tema lagu yang berisi kritik, protes, dan kecaman. Selain itu musik underground juga mengangkat tema-tema tentang kematian, siksaan, neraka dan kehidupan setelah kematian. Musik ini dililai radikal ekstrem karena lirik-lirinya yang memang jauh dari kesan indah. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin menggali aspek-aspek kepribadian, dan hal-hal yang mempengaruhi dinamika kepribadian pengemar musik underground penelitian ini didasari oleh teori Psiko analisa dari Sigmund freud, dalam teorinya Sigmund Freud membagi struktur kebribadian menjadi tiga, yaitu : Das Es, Das Ich dan Das Uber Ich. Masing masing memiliki fungsi yang berbeda. Dalam menjalankan fungsinya masing-masing struktur kepribadian sering kali saling bertentangan yang akhirnya menimbulkan ketegangan dan konflik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data berdasarkan wawancara, observasi dan tes proyektif (Grafis & Wartegg), subjek penelitian adalah individu yang memiliki minat dan aspirasi yang tinggi terhadap musik underground. Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai metode, diketahui bahwa dinamika kepribadian penggemar musi underground dipengaruhi oleh: (1) Faktor Psikologis, yang terdiri dari (a) konflik diri dan keluarga, (b) keinginan mencari identitas diri, (c) aspek kepribadian yang dominan, yang meliputi : agresifitas, labil, kurang realistis, ekspansif, insecure dan fungsi diri yang kabur. (2) Faktor rangsangan lingkungan luar. Dari hasil penelitian terungkap bahwa dinamika kepribadian penggemar musik underground dikuasai oleh alam bawah sadarnya. Dorongan agresif yang berasal dari Id terhambat oleh nilai-nilai dan norma yang berkembang dalam keluarga dan masyarakat, pertentangan tersebut memunculkan situasi konflik dan perasaan cemas, yang memaksa ego segera mencarikan jalan keluar untuk mereduksi tegangan. Karena agresifitas tidak dapat disalurkan dalam bentuk yang sebenarnya, akhirnya subjek mencoba mencari pengalihan (sublimasi) agar agresifitasnya dapat tersalur dan tetap dapat diterima oleh masyarakat. Sedangkan kompensasi yang dilakukan dikarenakan perasaan ketidak pastian akan identitas diri akibat tidak adanya figur ideal untuk diidentifikasi.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JIPTUMM > S1-Final Project > Dept. Of Psychology > 2002 > Event Semester |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:38 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:38 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/3273 |
Actions (login required)
View Item |