Jumita Septerina, Niken (2002) Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak sebagai Insektisida Rasional terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Paprika Varietas Bell Boy.
Full text not available from this repository.Abstract
Paprika mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Konsumen terbesar adalah swalayan, hotel, restoran besar dan pasar tertentu. Walaupun konsumennya masih terbatas, tetapi permintaan pasar akan paprika cenderung meningkat.Salah satu masalah utama dalam budidaya paprika adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Serangan hama yang menyerang tanaman paprika ada yang berakibat fatal atau produksinya menurun. Misalnya hama yang biasa menyerang tanaman paprika adalah lalat buah (Dacus pedestris Benzi). Serangan hama lalat buah yang hebat dapat menurunkan produksi sampai 100% sementara serangan ulat grayak (Spodoptera litura) dapat mengakibatkan kerusakan tanaman paprika hingga 50% (Sunaryono, 2000).Pengendalian hama pada umumnya dilakukan dengan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida tersebut berupa penurunaan populasi hama sehingga meluasnya serangan dapat dicegah dan kehilangan hasil panen dapat dikurangi. Namun, disamping insektisida kimia dapat membantu manusia dalam mengatasi gangguan hama, ternyata aplikasinya dapat menimbulkan dampak negatif, seperti resistensi, resurgensi, residu, ledakan hama sekunder, matinya musuh alami dan pencemaran lingkungan (Sudarsono, 2000). Insektisida nabati tentunya dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian serangga hama utama pada tanaman paprika karena memenuhi beberapa kriteria yang diinginkan, yaitu aman, murah, mudah diterapkan petani dan efektif membunuh hama serta memiliki keuntungan mudah dibuat dan berasal dari bahan alami/nabati yang mudah terurai (biodegradable) sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang. Salah satu tanaman yang memiliki senyawa untuk digunakan sebagai insektisida nabati yaitu daun sirsak. Menurut Kardinan (2000), bagian tumbuhan yang digunakan tanaman sirsak adalah daun dan biji. Namun, dalam penelitian ini menggunakan daun, bukan biji. Kandungan daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin memiliki keistimewaan sebagai anti feedent. Dalam hal ini, serangga hama tidak lagi bergairah untuk melahap bagian tanaman yang disukainya. Sedangkan pada konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan serangga hama menemui ajalnya (Kurniadhi, 2001). Ekstrak daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi hama belalang dan hama-hama lainnya (Kardinan, 2000).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan interval penyemprotan ekstrak daun sirsak yang sesuai dan efektif sebagai insektisida nabati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika. Hipotesa penelitian ini adalah: Pertama, terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara konsentrasi dan interval penyemprotan ekstrak daun sirsak terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika. Kedua, sampai batas tertentu dengan semakin tinggi konsentrasi dan semakin sering interval penyemprotan larutan ekstrak daun sirsak akan semakin efektif dalam mengendalikan hama tanaman sehingga tanaman paprika tumbuh lebih baik dan hasilnya meningkat.Hasil dari penelitian ini adalah pengaruh perlakuan konsentrasi ekstrak daun sirsak dan interval penyemprotan ternyata tidak memberikan pengaruh yang nyata pada pengamatan vegatatif. Sedangkan perlakuan konsentrasi ekstrak daun sirsak dan interval juga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah pengamatan genratif. Dan pada peubah pengamatan tingkat kerusakan, perlakuan konsentrasi ekstrak daun sirasak dan interval penyemprotan ekstrak daun sirak tidak memberikan pengaruh yang nyata tetapi secara terpisah perlakuan konsentrasi ekstrak daun sirsak berpengaruh sangat nyata terhadap rerata (%) luasan daun yang rusak.Dari hasil penelitian ini, tidak memenuhi hipotesa yang diajukan, ini terlihat dari hipotesa yang pertama, tidak adanya interaksi antara konsentrasi ekstrak daun sirsak dan interval penyemprotan ekstrak daun sirsak terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika. Ini dapat disebabkan oleh kedua faktor yang dicobakan satu sama lain tidak adanya pengaruh antar perlakuan. Walupun secara terpisah pada umur pengamatn tertentu konsentrasi memberikan pengruh yang nyata. Dapat juga disebabkan faktor jenis hama yang menyerang, siklus perkembangan hama. Sedang hipotesa yang kedua juga tidak terpenuhi ini dapt dilihat dari batas tinggi konsentrasi yang diteliti dan semakin sering interval penyemprotan larutan ekstrak daun sirsak tidak mempengaruhi pengendalian hama tanaman paprika terhadap pertumbuhan yang lebih baik dan hasil yang meningkat. Ini dapat disebabkan kurang tingginya konsentrasi ekstrak daun sirsak yang diberikan pada tanaman paprika.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JIPTUMM > S1-Final Project > Dept. Of Agriculture > Agronomy > 2002 > Event Semester |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:38 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:38 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/3830 |
Actions (login required)
View Item |