Sulistyowati (2003) EVALUASI PENGAKUAN LABA KOTOR PENJUALAN ANGSURAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI WANITA SERBA USAHA KARTIKA CANDRA PANDAAN.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitihan ini merupakan penelitihan yang mengambil data penelitihan dari data sekunder yang mengacu pada laporan keuangan yang tyerjadi pada koperasi wanita serba usaha “Kartika candra” Pandaan dengan judul “Evaluasi Pengakuan Laba Kotor Penjualan Angsuran dalam Lqaporan Keuangan pada Koperasi Wanita Serba Usaha “Kartika Candra” Pandaan. Tujuan penelitihan ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan pengakuan metode laba kotor penjualan angsuran yang digunakan oleh koperasi wanita serba usaha kartika candra pandaan. Metode yang digunakan untuk mengakui laba kotor ada 2 yaitu laba yang diakui pada saat penjualan angsuran dilakukan dan laba diakui proporsional dengan penerimaan kas. Dengan menggunakan analisa tersebut terdapat perbedaan antara laba diakui pada saat penjualan dilakukan dengan laba diakui proporsional dengan penerimaan kas. Disini koperasi wanita serba usaha kartika candra menggunakan metode laba diakui pada saat penjualan angsuran dilakukan kurang menguntungkan karena laba yang dihasilkan bukan laba dalam bentuk kas yang siap digunakan untuk operasional perusahaan. Berdasarkan metode yang ada diperusahaan, peneliti menyarankan agar menggunakan laba diakui proporsional dengan penerimaan kas. Hasil dari perhitungan dapat diketahui penjualan reguler tahun 2000 sebesar Rp 4.641.404.448,00 dan penjualan angsuran tahun2000 sebesar Rp 6.962.106.672,00 sedangkan penjualan reguler untuk tahun 2001 sebesar Rp 7.290.365.160,00 dan penjualan angsuran tahun 2001 sebesar Rp 10.935.547.740,00. Sedang harga pokok penjualan angsuran untuk tahun 2000 sebesar Rp 4.975.415.204,00 dan harga pokok penjualan reguler tahun 2000 sebesar Rp 6.081.063.027,00 dan harga pokok penjualan regulewr untuk tahun 2001 sebesar Rp 7.776.933.363,00 dan harga pokok penjualan angsuran tahun 2001 sebesar Rp 9.505.140.777,00. Maka dapat diketahui untuk laba kotor penjualan angsuran tahun 2000 sebesar Rp 881.043.645,00 dan laba kotor penjualan angsuran tahun 2001 sebesar Rp 1.430.406.963,00 dengan ketentuan harga pokok penjualan angsuran 55% dan penjualan reguler 45% dengan tingkat laba kotor 4,5%. Mengingat pentingnya laba kotor terhadap laporan keuangan maka disarankan kepada perusahaan untuk mengevaluasi kembali atas pencatatan laporan keuangan yang vterdiri dari piutang penjualan angsuran, harga pokok penjualan angsuran, laba kotor penjualan angsuran supaya pencatatannya dapat dipisahkan dengan penjualan reguler.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JIPTUMM > S1-Final Project > Dept. Of Accounting |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:39 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:39 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/4207 |
Actions (login required)
View Item |