Septia Pratiwi, Suci (2017) Aktivitas Komunikasi Dalam Ritual Adat Perang Ketupat Di Desa Tempilang. Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui secara mendalam mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Ritual adat Perang Ketupat di Desa Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Peneliti memfokuskan ke dalam beberapa sub masalah mikro yaitu situasi komunikatif, peristiwa komunikatif, dan tindakan komunikatif. Metode Penelitian pada penelitian ini yang digunakan adalah metode kualitatif tradisi etnografi komunikasi dengan teori interaksi simbolik. Subjek pada penelitian ini berjumlah 3 (tiga) orang, yang diperoleh melalui teknik Purpossive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu observasi non partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, referensi buku, studi terdahulu dan internet searching. Teknik uji keabsahan data dengan cara meningkatkan ketekunan pengamatan, triangulasi, membercheck. Hasil Penelitian menggambarkan bahwa, Situasi komunikatif dalam ritual adat perang ketupat sangat sakral karena harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang terdiri dari ngancak, penimbongan, nganyot perae, perang ketupat dan taber kampong. Peristiwa komunikatif, yang terdiri dari : setting/ scence yaitu Pantai Pasir Kuning, Partisipants pemimpin ritual, roh leluhur, dan peserta ritual, ends yaitu makna perang ketupat, act sequence yaitu meluruskan sejarah, keys yaitu sikap kesopanan, instrumentalities yaitu penggunaan bahasa sopan dan pantas, norms yaitu tidak ada perilaku menyimpang sesuai dengan aturan islam, Genre yaitu komunikasi kelompok, personal dan transedental. Tindakan komunikatif, komunikasi yang digunakan dominan menggunakan komunikasi verbal yaitu bahasa daerah Tempilang adapun komunikasi non verbal disampaikan melalui gerakan tarian yaitu Tari Serimbang, Tari 7 Bidadari, Tari Kedidi, Tari Senamo. Kesimpulan dari penelitian ini adalah aktivitas komunikasi dalam ritual adat perang ketupat terdapat aktivitas yang khas yaitu proses-proses yang dilakukan begitu sakral. Harus dilakukan sesuai dengan tahapan tidak boleh dibolak balik. Banyak terdapat unsur mistis walaupun mereka tetap memanjatkan doa sesuai dengan aturan islam dan para arwah leluhur sudah diislamkan. Saran dari penelitian ini Hendaknya masyarakat Desa Tempilang lebih memahami tentang makna perang ketupat agar tidak banyak versi berkembang ke masyarakat luar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Etnografi Komunikasi, Aktivitas Komunikasi, Perang Ketupat |
Subjects: | S1-Final Project > Fakultas Sospol > Ilmu Komunikasi > 2016 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi (S1) |
Date Deposited: | 06 Jun 2017 02:58 |
Last Modified: | 06 Jun 2017 02:58 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/51694 |
Actions (login required)
View Item |