Identifikasi Permukiman Kumuh Dan Alternatif Penataan Di Kelurahan Cijerolebak (Studi Kasus: Sempadan Sungai Ciujung)

Rizki Oktavia, Dini (2017) Identifikasi Permukiman Kumuh Dan Alternatif Penataan Di Kelurahan Cijerolebak (Studi Kasus: Sempadan Sungai Ciujung). Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten. Kabupaten Lebak merupakan kabupaten terluas di Provinsi Banten, yang memiliki luas 33% dari luas provinsi. Kondisi topografi Wilayah Lebak bagian tengah dan selatan yang berbukit, menyebabkan pertumbuhan aktifitas perkotaan hanya berpusat pada Ibukota Kabupaten Lebak yaitu Kota Rangkasbitung. Kota Rangkasbitung sendiri mempunyai fungsi utama sebagai pusat pengembangan atau pertumbuhan utama di Kabupaten Lebak dan pusat perdagangan keluar masuk wilayah kabupaten dengan skala pelayanan regional. Laju perkembangan kota yang semakin pesat membuat perpindahan penduduk dari desa ke kota atau sering disebut juga urbanisasi, yang berakibat pada kepadatan penduduk kota sehingga muncul kawasan permukiman kumuh, serta makin meluasnya kawasan permukiman kumuh salah satunya berada di bantaran sungai Ciujung. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentaang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak, sudah menetapkan adanya penataan kawasan kumuh meliputi pengendalian pertumbuhan bangunan baru, pencadangan lahan untuk permukiman, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan perumahan, serta penataan kawasan perumahan sepanjang aliran sungai yang disesuaikan dengan ketentuan sempadan. Penataan kawasan kumuh di Kabupaten Lebak yaitu di kawasan kumuh sempadan Sungai Ciujung Kelurahan Cijorolebak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permukiman kumuh dan alternatif penataan kawasan permukiman kumuh berdasarkan dengan kondisi serta keinginan dan harapan masyarakat. Metode yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat sekitar terutama kepala keluarga, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi �� instansi terkait seperti BAPPEDA, Badan Pusat Statistik, dan kantor Kelurahan Cijorolebak. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) teridentifikasinya karakteristik pemukim berupa jenis pekerjaan, pendapatan/ penghasilan, asal tempat tinggal, alasan pindah, dan lama tinggal. (2) teridentifikasinya karakteristik permukiman kumuh berupa jumlah penghuni, status kepemilikan tanah dan bangunan, kondisi rumah, luas tanah dan bangunan, jarak ketempat kerja, dan juga kondisi sanitasi lingkungan. Permasalahan di kawasan sempadan Sungai Ciujung yaitu status kepemilikan tanah dan bangunan sebagian besar mengakui milik sendiri dan kondisi sanitasi lingkungan yang perlu adanya perbaikan segera terutama pada perbaikan drainase. (3) teridentifikasinya harapan dan keinginan masyarakat megenai penanganan sampah, sumber air bersih, MCK, perbaikan drainase, jalan lingkungan, dan penanganan banjir. (4) arahan penataan kumuh dengan dua penanganan yaitu berupa pemugaran dan permukiman kembali pada daerah �� daerah yang memiliki status tanah legal dan ilegal. Perlu adanya perbaikan dan pembuatan pada drainase, perbaikan jalan, pembuatan MCK, pengelolaan persampahan, dan memanfaatkan sumber air yang ada untuk proteksi kebakaran yang akan terjadi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Permukiman Kumuh, Penataan
Subjects: ?? UNIK1468 ??
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Perencanaan Wilayah dan Kota (S1)
Date Deposited: 10 Nov 2017 03:33
Last Modified: 10 Nov 2017 03:33
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/53730

Actions (login required)

View Item View Item