Wijaya, Harso (2005) TINJAUAN HUKUM MENGENAI WANPRESTASI DALAM JUAL BELI SECARA ELEKTRONIK DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA TENTANG PERIKATAN. Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Berdasarkan Pasal 1313 KUH Perdata, perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih, sementara itu Pasal 1234 KUH Perdata juga menyebutkan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu sebagai bentuk-bentuk prestasi. Dalam melaksanakan prestasinya, seringkali terjadi kelalaian atau dikenal dengan sebutan wanprestasi termasuk dalam suatu proses transaksi jual beli secara elektronik. Adapun macam-macam wanprestasi yang mungkin terjadi dalam transaksi jual beli secara elektronik, antara lain adalah merchant tidak mengirimkan barang yang dibeli oleh customer atau cusomer tidak membayar harga barang kepada merchant secara keseluruhan, wanprestasi seperti ini dapat diartikan sama sekali tidak memenuhi prestasi. Selain itu, merchant tidak mengirimkan barang yang dibeli customer secara utuh, wanprestasi seperti ini dapat disebut tidak tunai memenuhi prestasi atau prestasi dipenuhi sebagian. Selanjutnya, merchant terlambat mengirimkan barang kepada customer atau customer terlambat membayar, wanprestasi seperti ini adalah termasuk dalam kategori terlambat memenuhi prestasi. Kemudian wanprestasi yang mungkin terjadi dalam transaksi jual beli secara elektronik yaitu merchant keliru mengirimkan barang kepada customer. Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian secara deskriptif analitis, dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan pendekatan terhadap bahan hukum non undang-undang. Selain itu, pendekatan juga dilakukan melalui penafsiran gramatikal, penafsiran sistematis, juga dengan konstruksi hukum melalui argumentum a contrario. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap penelitian yaitu melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan melalui penelaahan data terhadap peraturan perundang-undangan dan atau artikel-artikel lain yang ada relevansinya dengan permasalahan yang diteliti. Sedangkan metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif yuridis. Waprestasi terjadi apabila salah satu pihak dalam perjanjian tidak melaksanakan isi perjanjian yang telah disepakati oleh para pihak. Akibat hukum apabila terjadi wanprestasi dalam jual beli secara elektronik pada dasarnya sama dengan akibat hukum apabila terjadi wanprestasi dalam jual beli biasa, yaitu merchant atau customer atau pihak lain yang dirugikan dapat melakukan tuntutan, antara lain yaitu pemenuhan prestasi, pemenuhan prestasi dengan ganti kerugian, ganti kerugiannya saja, pembatalan perjanjian, ataupun pembatalan perjanjian dengan ganti kerugian. Adapun tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh merchant atau customer atau pihak lain yang dirugikan, apabila terjadi wanprestasi dalam jual beli secara elektronik, ialah memberikan teguran atau somasi kepada pihak yang dianggap telah melakukan wanprestasi, menyatakan bahwa debitur telah lalai memenuhi perikatannya, melalui putusan hakim yang berwenang menentukan apakah debitur benar-benar telah lalai memenuhi kewajibannya sesuai dalam perjanjian, atau dapat pula melakukan beberapa kemungkinan tuntutan, baik secara litigasi melalui pengajuan gugatan ke Pengadilan Negeri dalam wilayah yuridiksi perkara atau dengan cara non litigasi melalui negosiasi, mediasi, atau arbritase.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | S1-Final Project > Fakultas Hukum > 2005 |
| Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
| Depositing User: | Admin Repository |
| Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:41 |
| Last Modified: | 16 Nov 2016 07:41 |
| URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/6274 |
Actions (login required)
 |
View Item |
