LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI DIVISI HUMAS PERJAN RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Rossi Siringo Ringo, Paolo (2006) LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI DIVISI HUMAS PERJAN RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Pada tahun 1920, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung di bangun oleh pemerintah Belanda dan pembangunannya selesai pada tahun 1923. Pada tanggal 15 Oktober 1923 diresmikan dan diberi nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuis. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 30 April 1927, nama Rumah Sakit berubah menjadi Gemeente Ziekenhuis Juliana. Tenaga dokter pada waktu itu hanya ada 6 (enam) dokter berkebangsaan Belanda dan 2 (dua) orang dokter berkebangsaan Indonesia, yaitu dr. Tjokro Hadidjojo dan dr. Djundjunan Setia kusumah. Diantara ke enam dokter Belanda itu ada seorang ahli bedah yang tidak bekerja penuh. Rumah Sakit yang berkapasitas 300 tempat tidur dan pada waktu itu tempat pengisian tempat tidur (B.O.R) selalu rendah yang berarti kebutuhan tempat tidur melebihi kebutuhan akan perawatan yang akan di perlukan oleh masyarakat. Pada tahun 1942, pecah perang pasifik dan Rumah Sakit ini oleh Belanda di jadikan Rumah Sakit Militer yang pengelolaannya di selenggarakan oleh Dinas Kesehatan Militer. Kemudian, masih pada tahun 1942 bala tentara Jepang menduduki pulau Jawa dan pemerintahan dikuasai oleh Jepang. Fasilitas Rumah Sakit di jadikan Rumah Militer Jepang dan Rumah Sakit berganti nama menjadi Rigukun Byoin sampai pada tahun 1945. Setelah Jepang kalah perang dan menyerah kepada sekutu, Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi Rumah Sakit masih tetap dikuasai oleh Belanda dengan di peruntukan untuk Rumah Sakit Militer di bawah pimpinan W.J. Van Thiel. Pada tahun 1948, fungsi Rumah Sakit diubah kembali menjadi di peruntukan untuk umum. Dalam perkembangan selanjutnya Rumah Sakit masuk kebawah naungan Kotapraja Bandung dan di beri nama Rumah Sakit Ranca Badak (RSRB). Sesuai dengan sebutan nama kampung lokasi berdirinya Rumah Sakit ini yaitu Ranca Badak. Pimpinan masih tetap oleh W.J. Van Thiel sampai pada tahun 1949. Setelah itu Rumah Sakit dipimpin oleh dr. Paryono Suriodipuro sampai pada tahun 1953. Pada tahun 1954, oleh Menteri Kesehatan, Rumah Sakit Ranca Badak (RSRB) di tetapkan menjadi Rumah Sakit Provinsi langsung di bawah Departemen Kesehatan. Pada tahun 1956, Rumah Sakit Ranca Badak (RSRB) di tetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat dengan kapasitas perawatan meningkat menjadi 600 tempat tidur. Pada tanggal 08 Oktober 1967, Rumah Sakit Ranca Badak (RSRB) diganti namanya menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sebagai penghormatan terhadap almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal dalam masa jabatannya sebagai Direktur Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan beliau meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1967.

Item Type: Article
Subjects: Laporan Kerja Praktek > Fakultas Sospol > Public Relations > 2006
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:42
Last Modified: 16 Nov 2016 07:42
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/6845

Actions (login required)

View Item View Item