Marlina, Nina (2006) PERANAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN PADA CV. AHRS (ASEP HENDRO RACING SPORT) CABANG GARUT. Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Setiap perusahaan akan menggunakan Sumber Daya yang dimilikinya secara maksimal untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, terutama untuk setiap perusahaan yang berorientasi pada laba (profit oriented). Untuk memaksimalkan penggunaan Sumber Daya tersebut diperlukan pengendalian yang memadai, yang bertujuan untuk melindungi harta milik perusahaan dan meningkatkan efektivitas kerja. Peranan pengendalian sangat besar manfaatnya bagi perusahaan terutama bagi perusahaan yang berskala besar, karena ruang lingkupnya yang cukup besar, biasanya perusahaan melakukan pendelegasian wewenang dalam batas-batas tertentu untuk melakukan pengawasan semua aktivitas yang terjadi di perusahaan. Pendelegasian wewenang tersebut harus disertai dengan pengawasan agar tidak disalahgunakan, sehingga akan tercipta suatu pengendalian yang memadai yang dapat mencegah kecurangan dan pemborosan. Apabila terjadi penyelewengan, maka pengendalian tersebut dapat dengan segera mengetahui dan mengantisipasinya, sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian merupakan suatu cara untuk memperoleh informasi yang benar, cepat, dan akurat. Pada umumnya, perusahaan mengalami dilema dan masalah dalam pengadaan persediaan di perusahaannya. Jumlah persediaan yang cukup besar dalam suatu perusahaan akan menghindarkan perusahaan dari resiko kekurangan bahan atau barang, sehingga proses produksi mereka tidak akan terhambat, tetapi dilain pihak pengadaan persediaan dalam jumlah besar memerlukan biaya yang cukup besar pula, sebaliknya jika perusahaan menyediakan persediaan dalam jumlah sedikit dengan tujuan untuk menghemat biaya, akan beresiko terjadinya kekurangan barang, sehingga jalannya proses produksi akan terhambat. Selain itu, karena penjualan tidak akan berjalan tanpa adanya persediaan barang yang cukup. Dengan persediaan yang terlalu banyak kontinuitas penjualan mungkin dapat berjalan dengan lancar, tetapi akan tidak efisien karena memerlukan biaya yang cukup besar untuk penyimpanan dan juga pemeliharaannya. Oleh karena itu, persediaan merupakan masalah yang sangat rumit dan sangat penting pada setiap perusahaan. Selain itu, perlakuan setiap perusahaan terhadap barang persediaannya juga akan berbeda tergantung pada jenis perusahaannya. Dalam pengalokasiannya persediaan akan memerlukan ruang atau tempat, dan pemakaian ruang ini tentunya tidak dapat dipisahkan dari biaya. Persediaan harus selalu diatur dan diperhitungkan secara berulang-ulang, untuk itu diperlukan pembukuan yang baik dan teratur. Persediaan juga harus dilindungi dari pengaruh cuaca dan kemungkinan pencurian. Semua permasalahan tersebut memungkinkan biaya penyimpanan persediaan melonjak hingga melebihi biaya persediaan itu sendiri. Oleh karena itu, pengendalian terhadap persediaan sangat diperlukan, mengingat bahwa persediaan dapat tersebar dibeberapa lokasi yang menyulitkan perhitungan dan pengamatan fisik. Selain itu, akan menimbulkan resiko kerusakan yang lebih besar pula terhadap persediaan barang yang disebabkan penyimpanannya yang terlalu lama digudang. Sebaliknya apabila persediaan kuarang mencukupi maka kontinuitas penjualan akan terhambat sehingga pendapatan perusahaan akan berkurang. Oleh karena itu, pengendalian terhadap persediaan untuk menentukan jumlah persediaan yang paling efisien ini harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporan-laporan persediaan yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan, tingkat minimal dan maksimal persediaan. Tujuan pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan. Keputusan penting yang harus dibuat adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order yang disebut Economic Order Quantity (EOQ). Untuk pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variabel yang harus dipertimbangkan sebagai berikut : 1. Biaya penyimpanan (Holding costs atau carrying costs) yaitu terdiri dari biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. 2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement cost). 3. Biaya penyiapan (manufacturing) atau set-up cost. 4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs), adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Adanya pengendalian persediaan mendukung kegiatan perusahaan terutama dalam memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Melihat betapa pentingnya peranan pengendalian persediaan dalam suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul : “Peranan Pengendalian Persediaan Dalam Peningkatan Hasil Penjualan”.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S1-Final Project > Fakultas Ekonomi Bisnis > Akuntansi > 2006 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi > Akuntansi (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:43 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:43 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/7836 |
Actions (login required)
View Item |