Judianto Sia Ar, Edi (2006) PERANCANGAN MODEL – MODEL PRINT CARD LUXY DIGITAL DESIGN.
Full text not available from this repository.Abstract
Peluncuran merek sebuah produk maupun jasa dibarengi dengan identitas yang dinamakan dengan corporate identity. Pada tahap selanjutnya seiring dengan perkembangan produk dan jasa tersebut menjaga pelanggannya loyal pada produk maupun jasa yang ditawarkan dalam bentuk iklan. Industri periklanan harus ‘cerdas’ dalam mengolah pesan yang divisualisasikan pada sebuah media yang tepat, salah satu diantaranya adalah media cetak. Dalam hal ini desainer harus dapat memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan citra suatu perusahaan, lembaga, produk, perorangan, maupun iklan layanan masyarakat secara komunikatif dan efektif. Latar belakang ini menjadikan agensi periklanan (advertising) berkembang pesat seiring dengan industri lainnya; marketing communication, public relation, production house, post production house, packaging, media cetak, media luar ruang, radio, dan broadcast (televisi swasta). Percetakan merupakan sebuah proses industri untuk pemroduksian massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam transaksi penerbitan dan percetakan .Banyak buku dan koran sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Teknik percetakan umum lainnya termasuk cetak relief, percetakan layar, rotogravure, dan inkjet yang berbasis digital dan percetakan laser. Pasar percetakan digital merupakan pasar yang sangat kompetitif, meski dengan margin yang relatif kecil. Di lihat dari perkembangan dan kemajuan teknologi di jaman globalisasi saat ini, sangat menuntut pengusaha percetakan akan kelayakannya untuk menghasilkan kualitas cetak yang bermutu dalam tahap proses cetak hingga finishing secara cepat, tepat, dan akurat bagi perusahan- perusahan besar maupun kecil yang membutuhkan jasa periklanan sebagai media promosi untuk memvisualisasikan perusahaan dan pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan pada kalangan luas. Dengan adanya tuntutan diatas menyebabkan para pengusaha yang bergerak dalam bidang percetakan harus mengoptimalkan perusahaannya untuk tetap lebih mempertahannya kualitas cetaknya, yaitu dari proses cetak hingga hasil akhir cetak. Proses cetak sangat menentukan kualitas cetak suatu desain, karna dalam proses cetak perlu diketahui penyesuian desain terhadap mesin cetak, tinta cetak, film, plat, kertas. Salah satu perusahaan percetakan sebagai contoh yang telah bekerja dalam dunia percetakan selama kurang lebih 11 tahun yaitu perusahaan LUXY Digital Design yang berdiri sejak tahun 1994 sampai sekarang semakin meningkat terlihat dari bidang usaha yang berkembang dan klien perusahaan semakin bertambah, kerena tetap mengoptimalkan dan mempertahankan kualitas cetaknya. Adapun bidang usaha Perusahaan LUXY Digital Design hingga sekarang adalah menerima pembuatan baliho, banner, spanduk, dan siap mencetak poster, brosur, flayer, tabloid, kartu undangan, kartu nama, dan lain-lain yang umumnya bersifat cerak-mencerak. Saat ini LUXY Digital Design sedang memperkenalkan produk barunya yang diberi nama Print Card, yaitu sebuah usaha dibidang cetak instant dengan waktu lebih kurang dari 5 menit untuk pembuatan kartu nama dengan desain tokoh dan ilustrasi yang menarik dan beragam yang sedang popular saat ini. LUXY juga akan memperluas usahanya untuk pembuatan produk lain yang merupakan aksesoris, seperti : Pin, Mug, Piring, Topi, T-Shirt, dan Stamp. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana proses cetak dilakukan tahap demi tahap untuk tercapainya kualitas cetak sesuai dengan yang diinginkan oleh klien. Pertama-tama adalah mematangkan konsep desain yang telah dibuat oleh desainer pilihan klien ataupun desainer perusahaan percetakan tersebut yang dipercayakan klien, dan setelah konsep telah fit untuk dicetak, langkah selanjutnya melakukan proposal penawaran antara perusahaan percetakan dan klien untuk memastikan jadi atau tidaknya ke tahap selanjutnya yaitu tahap pencetakan hasil desain. Sering terjadi hasil cetak tidak sesuai dengan yang diinginkan, karna kurangnya ketelitian operator cetak ataupun desainer pada saat proses mematangkan konsep desain. Dalam penempatan sebuah desain seorang desainer grafis haruslah mempunyai pertimbangan yang baik mengenai Focus of Interest, tetapi di sisi lain seorang desainer tidak bisa semata-mata memaksakan kehendaknya untuk menciptakan sebuah tata letak/komposisi suatu desain. Seorang desainer grafis selalu dibatasi hal-hal yang secara langsung membatasi kreativitasnya sebagai seorang desain grafis, salah satu diantaranya klien yang berkepentingan terhadap hasil desain yang diinginkan. Disamping itu semua yang perlu diperhatikan seorang desainer adalah perlunya ketelitian dan konsep yang matang sebelum memasuki tahap pencetakan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Laporan Kerja Praktek > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual > 2006 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:44 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:44 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/8170 |
Actions (login required)
View Item |