Nugroho, Adhi (2010) Usulan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Meter Arus BBM di Direktorat Metrologi (Direktorat Jendral Perdagangan dalam Negeri). Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Penggunaan alat ukur arus zat alir adalah merupakan kegiatan penting dalam pengukuran minyak dan gas. Penggunaan meter arus adalah merupakan sistem meter yang perlu mendapat perhatian secara khusus sebagaimana ditentukan dalam referensi internasional maupun nasional. Tetapi dalam kenyataannya masih saja terjadi kerusakan pada meter arus dan peralatan, hal ini akan menghambat laju pelayanan. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisa yang pasti dan jelas tentang penyebab terjadinya kerusakan tersebut. Direktorat Metrologi bergerak dibidang kalibrasi, penelitian ini berfokus pada mesin meter arus BBM. Permasalahan yang muncul pada mesin ini adalah sering terjadinya pemberhentian pada saat pelayanan yang disebabkan kerusakan mesin dan komponen-komponennya, dengan permasalahan tersebut perusahaan akan mengalami kerugian karena perusahaan harus mengeluarkan biaya perbaikan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pada penelitian ini penulis menggunakan filosofi TPM, filosofi ini digunakan untuk memperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi dari sumber daya yang dimiliki perusahaan baik manusia (operator) maupun mesin (peralatan). Sebagai penunjang filosofi TPM penulis menggunakan Why-why Analisis (WWA), WWA digunakan untuk mengidentifikasi suatu permasalahan yang terjadi dengan mencari sumber permasalahan dari penyebab-penyebab kerusakan. Dengan WWA ini perusahaan dapat mencari penyebab dan akibat potensial yang ditimbulkan dan juga dapat melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan sesuai prosedur dari WWA. Dari hasil penelitian didapatkan nilai Operating Speed Rate sebesar 50%, Performance Effeciency sebesar 50% dan nilai dari OEE sebesar 24,99%, semua nilai tersebut jauh dari ideal karena nilainya dibawah standar, hanya nilai availability yang dapat dikatakan ideal karena nilainya diatas standar yaitu sebesar 99,96%. Dengan menggunakan WWA diperoleh bahwa sumber permasalah yang terjadi adalah akibat vibrasi yang berlebihan, besarnya getaran yang terjadi mengakibatkan komponen mesin tidak dapat menahan getaran, hal itulah yang menyebabkan mesin mengalami kerusakan. Oleh karena itu penekanan pada operator agar memasang komponen dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur, perusahaan juga harus melakukan penelitian untuk menentukan standar dari vibrasi yang berlebih agar dapat mengantisipasi sebelum permasalahan tersebut muncul dan juga agar setiap mesin dilengkapi dengan alat pengukur getaran.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | TPM, Overall Equipment Effectiveness, Why-why analisis. |
Subjects: | S1-Final Project > Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer > Teknik Industri > 2009 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Teknik Industri (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:44 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:44 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/8787 |
Actions (login required)
View Item |