Pujiwati, Utami (2007) LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI MAJALAH PERCIKAN IMAN ( MaPI ).
Full text not available from this repository.Abstract
Islam merupakan agama universal (menyeluruh) yang diturunkan Allah SWT, melalui perantara malaikat Jibril untuk disampaikan kepada nabi Muhammad SAW, agar umat manusia mendapat kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat kelak. Dalam ajaran Islam, umat manusia dituntut untuk senantiasa hidup dinamis, tidak statis artinya semua segi kehidupan umat manusia harus berdasarkan asas Islam, yakni Qur`an dan Sunnah, yang senantiasa mengajarkan hidup progresif, menghargai akal pikiran melalui perkembangan IPTEK, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual. Hal tersebut merupakan gambaran ideal yang telah di contohkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya 14 Abad lalu. Namun kenyataanya umat Islam pada saat ini telah mengalami berbagai kemunduran dalam setiap segi kehidupan. Islam kini hanya dikenal sebatas ibadah ritual saja (maqdah), misalnya shalat, shaum, zakat, haji dan sebagainya. Kalau di lihat dari segi sosial ibadah/ajaran yang dilakukan oleh ummat Islam tidak muncul dalam satu kesadaran kritis terhadap situasi aktual. Seakan Allah tidak hadir dalam problematika sosial, kendati nama-Nya sering di sebut dimana-mana. Pesan spiritual yang disampaikan berhenti, terkristal dalam kumpulan mitos dan ungkapan simbolis tanpa makna. Akibat kesalah pahaman memahami simbol-simbol keagamaan itu, maka Islam lebih dihayati sekedar penyelamat individu dan bukan sebagai keberkahan sosial sebagaimana tersirat dalam Al-Qur`an yang bersifat rahmatan lil`alamin hanya menjadi cita dan belum menjadi fakta. Terjadinya kesenjangan ini disebabkan proses Islamisasi secara kualitatif belum pernah mencapai tingkat yang sempurna, sehingga ajaran Islam belum mampu mengganti kepercayaan dan tradisi cultural lokal sebagai basis kehidupan sosial. Jika perkembangan keagamaan berlanjut seperti arah menurut ayat tersebut, maka usaha intelektual yang sungguh-sungguh dengan pendekatan yang komprehensif/interdisipliner dalam menjelaskan dan mensistematisasikan berbagai aspek ajaran Islam mutlak perlu digalakkan agar ummat Islam mempunyai kemampuan menghadapi dan memecahkan masalah-masalah modern seperti kemiskinan, keterbelakangan ekonomi, pertambahan penduduk, pendidikan, perkembangan politik dan lain sebagainya. Bertolak dari situasi tersebut maka berdirilah Yayasan Percikan Iman (YPI) pada hari Kamis, 9 september 1999 di Bandung. Yayasan Percikan Iman merupakan lembaga da`wah yang berorientasi pada perkembangan Ilmu dari dan untuk Ummat. Yang bertujuan mengutamakan profesionalisme serta menangkap dan berusaha berandil demi kejayaan Islam dan kaum Muslimin. Kehadiran YPI ini diharapkan nantinya dapat membantu kondisi bangsa Indonesia yang kini kian terpuruk dalam krisis multi dimensional yaitu krisis kepercayaan (amanah), krisis moral, krisis ekonomi dan sosial politik dan budaya ke arah yang lebih baik.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Laporan Kerja Praktek > Fakultas Sospol > Ilmu Komunikasi > 2007 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:45 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:45 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/9422 |
Actions (login required)
View Item |