LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PT. BANDUNG MEDIA TELEVISI INDONESIA

Temi (2007) LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PT. BANDUNG MEDIA TELEVISI INDONESIA.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

PT. Bandung Media Televisi Indonesia merupakan salah satu televisi swasta lokal pertama di Daerah Jawa Barat yaitu kota Bandung, menitik beratkan program acaranya pada upaya pencerahan masyarakat dalam segala aspek kehidupan dengan pondasi seni budaya. Titik berat ini dipilih karena seni budaya merupakan poros kehidupan yang menggerakkan dimensi sosial dan ekonomi masyarakat. kota Bandung dipilih sebagai lokasi stasiun televisi ini, dilihat dari aspek sejarah kota Bandung merupakan ibukota wilayah tatar sunda. Sejarah tatar sunda dimulai dari abad 5 masehi dimulai dari berdirinya kerajaan Tarumanegara disusul dengan beberapa kerajaan setelah itu yang mencapai masa keemasan. Terbukti dari beberapa peninggalan sejarah yang menerangkan keadaan Negara waktu itu yang aman tentram dan berkecukupan. Hingga kejatuhan Padjajaran oleh armada islam yang dimulai dari serangan Banten dan Cirebon. Dari semua kebudayaan itu kemajuan budaya sunda telah dikenal oleh Seantero kerajaan lainnya di Nusantara. Selain itu kota Bandung merupakan sebuah kota yang sarat akan sejarah tanah sunda yang menjadi komponen penting bagi terwujudnya ikatan tatar sunda, suatu ikatan sejarah adanya kesamaan religi, kesadaran akan nilai-nilai pandang hidup yang “ nyunda” sekaligus sejarah kota Bandung sebagai daerah heroik dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia berbekal dari semua itu Bandung TV hadir sebagai perwujudan kreativitas seni budaya masyarakat sunda dalam menemukan jati diri melalui media televisi. Dipilihnya media televisi dengan asumsi televisi sebagai perwujudan audio visual memiliki pengaruh besar terhadap perilaku masyarakat sebagai suatu komunitas konsumsi. Peluang demokratisasi kehidupan sosial politik yang lahir menyertai penerapan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan kesempatan masyarakat untuk terlibat dalam menumbuhkan industri penyiaran didaerah sebagaimana diatur di dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 tidak bisa diabaikan lagi. Peluang ini bernilai strategis baik untuk kepentingan “melindungi” entitas budaya warga Bandung khususnya Jawa Barat pada umumnya yang kaya akan khasanah budaya dan kearifan lokal namun menghadapi keterbatasan saluran untuk mengaktualisasikan diri maupun untuk kepentingan perkembangan kehidupan yang bertumpu pada potensi alam, wisata, kependudukan, sosial budaya dan geopolitik yang diperuntukan bagi sebesar-besarnya kemakmuran warga Bandung khususnya dan Jawa barat pada umumnya. Materi siaran yang ditawarkan kepada pemirsa sangat beragam semua aspek kehidupan mulai dari aspek sosial, ekonomi, politik, budaya dan keagamaan diolah sebagai bahan rujukan dalam menghasilkan sebuah program acara. Hasilnya ada sekitar 24 program acara yang kini secara regular sudah mulai ditayangkan dengan durasi waktu berkisar dari setengah jam sampai dengan satu jam. Satu hal yang perlu dicermati adalah hampir 80% materi program acara dibuat sendiri, dengan kata lain programnya sudah dibuat secara In House. Berlokasi di jalan Sumatera no.19 Bandung, lokasi kantor terletak dipusat kota, tempatnya sangat strategis sehingga mudah untuk melakukan semua liputan keseluruh kota Bandung. Materi siaran selain berasal dari wilayah kota Bandung saat ini sudah mulai menjangkau semua kawasan Jawa barat, sumber-sumber berita dari berbagai kota telah mulai diliput memang masih berkisar diseputar kota Bandung seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Cianjur, Cirebon dan Purwakarta. Untuk kedepannya diharapkan hampir semua kota diwilayah Jawa barat dapat diliput. Rencana untuk memiliki kontributor disetiap kota yang secara rutin mengirimkan beritanya ke Bandung memang sudah diagendakan, namun untuk saat ini karena keterbatasan finansial perusahaan belum bisa memenuhi hal itu. Jalan keluarnya ialah jika ada sumber berita yang layak untuk diliput maka tim peliputan dari Bandung meluncur ke lokasi kejadian dan melakukan peliputan langsung. Selain hal diatas keterbatasan infrastruktur perusahaan juga menjadi kendala yang cukup berarti yang dihadapi perusahaan ini dalam mengembangkan perusahaannya. Berbagai kendala ini tidak menjadikan sumber daya manusia di Bandung TV menjadi lemah, bahkan hal ini menjadi pemucu segenap unsur yang ada di Bandung TV untuk berusaha lebih keras mengejar ketinggalan dari media lain yang lebih dahulu exsis. Sebagai rujukannya ialah dibandingkan TV Nasional materi siaran Bandung TV masih kalah jauh, untuk itu kemauan untuk belajar dan menimba sebanyak mungkin pengalaman sangat membantu mengejar ketinggalan itu.

Item Type: Article
Subjects: Laporan Kerja Praktek > Fakultas Sospol > Ilmu Komunikasi > 2007
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi (S1)
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:45
Last Modified: 16 Nov 2016 07:45
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/9428

Actions (login required)

View Item View Item