Nuryati (2007) PERANAN PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBELIAN BAHAN BAKU. Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Perekonomian Indonesia saat ini yang tidak menentu akibat goncangan krisis perekonomian yang berkepanjangan dan juga tingkat persaingan di dunia usaha. Setiap perusahaan dituntut untuk lebih mengembangkan kegiatan operasionalnya perusahaan yang efektif dan efisien mungkin, agar kegiatan PDAM Kota Bandung dapat berjalan dengan seimbang, sehingga tujuan PDAM Kota Bandung untuk memperoleh laba/keuntungan yang maksimal akan dapat tercapai. Fenomena yang terjadi di PDAM Kota Bandung, pada tahun 1999 PDAM Kota Bandung terjadi suatu kecurangan dan ke salah dalam pencatatan laporan biaya pembelian bahan baku yang dikeluarkan dan dalam pembuatan laporan hasil transaksi pembelian bahan baku jumlahnya tidak sesuai dengan yang dicatat dalam dokumen tahunan yang mengakibatkan PDAM Kota Bandung mengalami kerugian. Untuk mencapai tujuan tersebut PDAM Kota Bandung dituntut dapat lebih meningkatkan kinerja dengan cara meningkatkan biaya pendapatan, sehingga terdapat selisih antara pendapatan dan biaya di antaranya adalah: biaya tenaga kerja, biaya pembelian mesin untuk memproses air, dan biaya operasional PDAM Kota Bandung yang lainnya. Biaya-biaya di atas merupakan sebagai salah satu syarat dalam melakukan suatu proses pengelolaan air bersih dan menerima pembuangan air kotor, diperlukan juga bahan baku yang berkualitas bagus. Dalam hal ini, PDAM Kota Bandung akan menetapkan anggaran rutin dalam setiap periode yang khusus digunakan untuk pembelian bahan baku yang berkualitas (mesin memproses air, pipa saluran air, dan meteran mengatur suhu air). Oleh karena itu, PDAM Kota Bandung harus dapat memperhatikan proses perencanaan dan pengendalian dalam pembelian bahan baku yang sangat berguna sebagai alat bantu bagian proyek pengolahan air dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pembelian bahan baku sebagai salah satu terdiri dari persediaan yang sangat penting bagi PDAM Kota Bandung yang bergerak dalam bidang pengelolaan air bersih dan melayani pembuangan air kotor, dan pengolahan air kotor menjadi air bersih. Aktivitas yang dilakukan oleh PDAM Kota Bandung sangat tergolong penting, karena jika terjadi keterlambatan dalam transaksi pembelian bahan baku, hal ini akan mempengaruhi jalannya proses produksi pengolahan air bersih dan pembuangan di wilayah Kota Bandung dalam hal ini adalah pembelian bahan baku, sehingga mengakibatkan terhambatnya pengadaan persediaan. Selain itu, pembelian bahan baku, juga dapat dikatakan sangat kompleks, karena apabila bahan baku yang dipesan melebihi kapasitas produksi dapat mengakibatkan besarnya biaya yang dikeluarkan, sehingga terjadi pemborosan dan kegiatan pembelian bahan baku tersebut tidak efisien. Apabila pengadaan bahan baku yang dibeli PDAM Kota Bandung berkualitas rendah atau menyimpang dari biaya standar yang telah ditetapkan tentu akan mempengaruhi kualitas hasil produksi. Hal ini pasti mengganggu proses pemasaran yang juga akan berdampak pada keuntungan yang diperoleh PDAM Kota Bandung. Oleh karena itu, pengadaan bahan baku yang ada di gudang harus dapat mencukupi kebutuhan proses pengelolaan air bersih dan tempat pembuangan air kotor. Untuk mempertahankan kecukupan pengadaan, khususnya mesin untuk memproses air kotor menjadi air bersih, bak pembuangan air kotor dan memproses mengolah air kotor menjadi air bersih yang menjadi air minum, maka diperlukan adanya suatu pengendalian internal.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S1-Final Project > Fakultas Ekonomi Bisnis > Akuntansi > 2007 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi > Akuntansi (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:46 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:46 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/9923 |
Actions (login required)
View Item |