Pengaruh Auditor Internal Terhadap Efektivitas ERM (Enterprice Risk Management)

Yulistiawan, Wili (2010) Pengaruh Auditor Internal Terhadap Efektivitas ERM (Enterprice Risk Management). Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Setiap organisasi hadir untuk menghasilkan nilai (value) kepada para pemangku kepentingan (stakeholders). Dalam perjalanan untuk menciptakan nilai organisasi dihadapkan pada berbagai kejadian potensial dari berbagai faktor internal dan eksternal seperti globalisasi, perubahan pasar dan teknologi serta tuntutan kompetisi. Kejadian potensial dalam parjalanan mengejar nilai tersebut mempresentasikan kesempatan atau risiko yang akan mengurangi atau meningkatkan nilai. Tuntutan terhadap organisasi yang semakin meningkat membuat organisasi berada dibawah tekanan untuk mengidentifikasi semua risiko bisnis yang dihadapi termasuk sosial, etika, lingkungan, operasional, dan financial. Dan mengelola risiko sampai dengan tingkat yang dapat diterima yaitu dalam kisaran selera risiko (risk oppetite) dari dewan komisaris. Adapun risiko perusahaan dapat dikategorikan menjadi 4 jenis risiko (masyarakatjalantolindonesia.blogspot.com/by Hilman Muksin) : (1) Risiko keuangan, terjadi karena adanya fluktuasi target keuangan, dan risiko ini terdiri dari risiko likuiditas, risiko kredit, risiko permodalan. (2) Risiko operasional, terjadi karena adanya penyimpangan dari hasil yang diharapkan, dan risiko ini terjadi dari risiko SDM, risiko produksi, risiko teknologi, risiko inovasi, risiko system dan proses. (3) Risiko strategis, terjadi karena telah mempengaruhi eksposure keuangan perusahaan akibat keputusan strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal perusahaan. (4) Risiko eksternalitas, terjadi karena berkaitan dengan potensi penyimpangan perusahaan dan bisa berdampak pada potensi penutupan perusahaan, risiko ini terdiri dari risiko lingkungan, reputasi dan hukum Berdasarkan hal diatas, manajemen menggunakan jasa Auditor Internal untuk meminimalkan resiko. Auditor Internal adalah orang yang memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan didalam organisasi perusahaan. Semakin besar volume dan kompleksitas kegiatan operasi perusahaan serta semakin ketatnya persaingan, mendorong manajemen untuk menggunakan fungsi Auditor Internal untuk dapat meminimalisir risiko dari berbagai kejadian potensial yang akan menghambat kegiatan operasional perusahaan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Auditor Internal dalam meminimalkan risiko, yaitu : (1) Mengarahkan perusahaan dalam meningkatkan laba usaha, baik rekomendasinya untuk meningkatkan penjualan maupun sarannya untuk menurunkan biaya usaha, (2) Memberikan analisis, penilaian, petunjuk dan informasi sehubungan dengan kegiatan perusahaan dan (3) Menilai keefektifan system pengendalian internal yang dimiliki perusahaan. Dalam upaya menangani kejadian potensial, baik yang mempresentasikan risiko maupun perjalanan dalam mencapai tujuan, setiap organisasi memerlukan ERM (Enterprice Risk Management), karena ERM mendukung penciptaan nilai dengan memudahkan manajemen untuk menghadapi kejadian potensial yang menciptakan ketidakpastian dan memberikan respon yang tepat untuk mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi hasil. Selain itu ERM diharapkan dapat meminimalisir besarnya risiko perusahaan secara sistematis dan efektif dalam menghadapi tuntutan dari berbagai pihak. Dalam menghadapi semua tuntutan organisasi, Board Of Director (Badan Organisasi Direktur) memiliki semua tanggung jawab untuk meyakinkan risiko yang dikelola. Salah satu kebutuhan dari Board Of Director (Badan Organisasi Direktur) adalah mendapatkan assurance (jaminan keyakinan) dari pihak manajemen bahwa proses ERM (Enterprice Risk Management) berjalan efektif dan risiko kunci telah dikelola sampai dengan tingkat yang dapat diterima. Semua pihak didalam organisasi memiliki peran yang penting dalam menyukseskan ERM (Enterprice Risk Management) tetapi tanggung jawab utama dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko tetap berada di tangan management. Sebagai salah satu sumber yang fundamental atas pengelola risiko, selain mendapatkan assurance (jaminan keyakinan) dari management Board Of Director (Badan Organisasi Direktur) dapat menambah assurance (jaminan keyakinan) yang objective dari beberapa sumber seperti Audit Eksternal, independen spesialis reviews dan Audit Internal. Audit Internal adalah suatu aktivitas independen dan objective yang memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi dalam usaha mencapai suatu tujuan dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas management resiko, pengendalian dan tata kelola organisasi. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu sifat pekerjaan Auditor Internal adalah mengevaluasi dan meningkatkan proses management risiko. Hal ini ada kaitanya dengan kebutuhan untuk memperoleh ERM (Enterprice Risk Management) yang efektif sebagai dasar yang beralasan bagi management dan Board Of Director (Badan Organisasi Direktur) untuk memahami seberapa besar kemungkinan tujuan strategis dan operasi yang tercapai. Profesi Auditor Internal mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Keberadaan Audit Internal untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan sebagai fungsi yang independen dan menciptakan sikap professional dalam setiap aktivitasnya mendorong pihak terkait untuk terus melakukan pengkajian. Audit Internal sebagai partner management dan Board Of Director (Badan Organisasi Direktur) yang independen yang bersifat konstruktif seharusnya dapat memberikan kontribusi positif mengenai masalah pengelolaan resiko. Auditor Internal melalui perannya pada jasa assurance (jaminan keyakinan) dan konsultatif yang berpegang pada kode etik profesi sebagai bentuk tanggung jawab profesi terhadap konstituenya yang berpegang pada standar praktik profesi Audit Internal sebagai ukuran kualitas pekerjaan Audit akan meningkatkan efektifitas ERM (Enterprice Risk Management). Namun demikian menurut Kasino Martu winangun seorang sekretaris Komite Manajemen Resiko, penetapan sasaran pemeriksaan Audit Internal seringkali tidak terkait dengan dukungan pencapaian tujuan program tersebut. Bahkan, sasaran audit yang ditetapkan oleh lembaga pengawasan internal dari tahun ke tahun cenderung sama, tanpa melihat besar kecilnya permasalahan yang timbul dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga seringkali timbul pertanyaan dari masyarakat mengenai kontribusi apa yang diberikan oleh Auditor Internal dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam operasi perusahaan yang semakin komplek dan adanya globalisasi, pemahaman atas risiko bisnis merupakan elemen penting dalam pengelolaan perusahaan. Pemahaman atas risiko menjadi penting karena dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain, kemungkinan timbulnya risiko harus dapat diidentifikasi, diukur dan mendapatkan perhatian prioritas (risk assesment) yang selanjutnya dikelola (risk management) agar dapat dihindari atau dikurangi. PT. INTI (persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Satuan pengawasan internal sebagai bagian dari BUMN yang melaksanakan fungsi pengendalian dan pengawasan mau tidak mau harus meningkatkan perannya, sehingga keberadaanya dapat menunjang profesionalitas BUMN. Menurut Supono dan Agus Yulianto dalam Diklat Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis, risiko secara umum diartikan sebagai suatu kejadian/kondisi yang berkaitan dengan hambatan dalam pencapaian tujuan. Pengertian risiko berkaitan dengan adanya tujuan, sehingga apabila tidak ada tujuan yang ditetapkan maka tidak ada risiko yang harus dihadapi. Jadi, jika tujuan Auditor Internal adalah untuk mendukung pencapaian tujuan yang ditetapkan instansi, maka Auditor Internal dalam penugasan auditnya juga harus memperhatikan seluruh risiko yang mungkin dihadapi oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Dengan mengenali risiko inilah Auditor Internal akan mampu memberikan masukan kepada auditi. ERM (Enterprice Risk Management) digunakan sebagai suatu pendekatan pengelolaan resiko yang terkoordinasi untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dengan cara menyerahkan segala sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien sehingga setiap aktivitas yang dilaksanakan memperoleh manfaat yang dapat meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan yang berupa pengembalian investasi maupun meningkatkan kepercayaan bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi. Sama halnya dengan PT. INTI yang telah menerapkan suatu kebijakan Manajemen Resiko yang bertujuan untuk memastikan resiko-resiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa yang akan datang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi serta meningkatkan metode dalam proses pengambilan keputusan dan penilaian resiko dengan adanya ketersediaan informasi yang kini dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan kegiatan operasional serta daya saing. Seperti yang terjadi pada saat ini, dalam perjalanan kegiatan operasional PT. INTI. Pada awalnya PT. INTI hanya melakukan pembuatan komponen jaringan telekomunikasi. Tetapi seiring dengan adanya krisis kepercayaan dari investor yang diakibatkan oleh persaingan bisnis yang semakin meningkat, maka dari itu pada tahun 2009 ini PT. INTI mengembangkan kegiatan usahanya untuk merangkai dan menjual Note Book dan komputer dengan harga yang cukup terjangkau, namun belum dapat memastikan apakah harga yang akan dipatok oleh PT INTI bisa semurah harga komputer OLPC (notebook XO). Karena menurut Darman dalam seminar pengembangan bisnis perusahaan, itu sangat tergantung dengan volume hardware yang kita buat dan yang paling penting adalah besar atau tidak risiko yang akan dijalani dalam pengembangan bisnis dengan kondisi perusahaan yang sedang krisis investor. Bila kita mendapat pesanan dalam jumlah besar, otomatis harga bisa turun. Belum jelas bagaimana spesifikasi dari komputer murah yang akan dibuat oleh PT INTI. Yang jelas, PT INTI saat ini terlibat dalam proyek pengembangan teknologi open source COSTA dengan Sun Microsystems dan Departemen Perindustrian. Dalam melaksanakan semua kegiatan bisnisnya tidaklah mudah, PT. INTI membutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan, baik dalam hal kepercayaan ataupun dukungan materil. Sebagai rasa tanggung jawab PT. INTI terhadap kepercayaan investor dalam mendukung bisnisnya, maka PT. INTI membentuk suatu tata kelola perusahaan yang lebih baik agar dapat meningkatkan kepercayaan dari para investor. Menurut Irfan Setiaputra, Directur utama PT. INTI yang baru, dalam mengembangkan PT. INTI setidaknya tiga hal yang harus dikedepankan, pertama memusatkan kesehatan keuangan perusahaan, mengidentifikasi industri telekomunikasi dan teknologi informasi, dan kedua bagaimana masuk ke industri yang barrier to entry (hambatan untuk masuk) sangat tinggi, dan yang paling penting menerapkan suatu sistem pengelolaan resiko yang dinilainya merupakan bagian dari kendala bisnis. Karna menurutnya resiko merupakan masalah terbesar yang nantinya akan mempengaruhi kepercayaan dari para investor, apabila resiko tersebut tidak bisa dikelola sampai dengan tingkat yang bisa diterima oleh para investor. Untuk dapat meminimalisasi resiko tersebut maka PT. INTI menerapkan sebuah sistem manajemen pengelolaan resiko ERM (Enterprice Risk Management). Dalam pelakasanaan ERM (Enterprice Risk Management) di PT. INTI dibutuhkan kontribusi yang besar dari Auditor Internal untuk dapat menilai dan mengelola resiko yang kemudian hasilnya akan diberikan kepada pihak manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan evaluasi bisnis perusahaan. Beberapa masalah timbul berkaitan dengan peran Auditor Internal di PT. INTI. Menurut Irfan Setiaputra setelah melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap semua elemen perusahaan yang menyebabkan investor mencabut investasinya adalah keberadaan Auditor Internal di PT. INTI belum bisa melaksanakan pengawasan dan pengendalian internal dengan baik dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan terutama yang berhubungan dengan efektifitas ERM (Enterprice Risk Management) perusahaan, yang disebabkan kurangnya pemahaman atas resiko bisnis yang dijalankan PT. INTI. Melihat kondisi ini setiap perusahaan pasti memiliki resiko bisnis. Uraian diatas menggambarkan bahwa adanya kegagalan manajemen dalam mengelola dan meminimalkan resiko bisnis perusahaan. Oleh karena itu ketersediaan suatu system dan prosedur yang mengendalikan dan mengelola resiko adalah kebutuhan mendasar bagi setiap perusahaan, agar perusahaan terhindar dari kerugian baik kerugian materi maupun kerugian non materi, seperti memburuknya citra dan reputasi perusahaan dimata masyarakat. Namun kita belum mengetahui sebenarnya bagaimana peran Auditor Internal di PT. INTI dalam mengelola efektifitas ERM (Enterprice Risk Management). Penelitian ini akan mencoba meneliti peran Auditor Internal yang bekerja di BUMN dalam melaksanakan ERM (Enterprice Risk Management).(Sumber www.PT.INTI.com). Selain dari fenomena diatas ternyata masih banyak permasalahan yang dialami oleh PT. INTI dan sesuai dengan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: �¢����Pengaruh Auditor Internal Terhadap Efektifitas ERM (Enterprice Risk Management) (Studi Kasus pada PT. INTI).�¢����

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Auditor internal, efektivitas erm
Subjects: S1-Final Project > Fakultas Ekonomi Bisnis > Akuntansi > 2010
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi > Akuntansi (S1)
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:53
Last Modified: 16 Nov 2016 07:53
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/15594

Actions (login required)

View Item View Item