Peran disain interior dalam usaha mencapai efisiensi dan peningkatan produktivitas kerja pada perkantoran sistem otomasi di Indonesia

Widodo, Pribadi (1994) Peran disain interior dalam usaha mencapai efisiensi dan peningkatan produktivitas kerja pada perkantoran sistem otomasi di Indonesia.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Evaluasi teknologi membawa peranan penting dalam sejarah peradaban manusia dari satu zaman ke zaman lain. Di mulai dari peradaban manusia purba yang hidup di gua, ke masyarakat pemburu yang hidup mengembara, kemudian masyarakat agraris yang menetap dan bercocok tanam, samapai masyarakat industri, yang ditandai oleh temuan-temuan baru pada masa revolusi induatri di Eropa pada abad 18. Perkembangan teknologi di abad 20 ini, rupa-rupanya sudah tidak dapat dikatakan sebagai evolusi lagi, karena yang berlangsung adalah lompatan-lompatan jauh kemuka, yang dalam konteks sejarah peradaban manusia adalah amat singkat. Kemampuan manusia menghasilkan dan memanfaatkan energi telah mengubah jangkauan manusia atas apa yang dilakukannya. Teknologi pertanian yang maju, telah menghilangkan kekhawatiran manusia kekurangan pangan, teknologi transportasi menjadikan jarak seolah lebih pendek, Bio teknologi membuat produksi pangan lebih mudah dan murah. Namun semuanya itu, yang berdampak sanagt luas dan berpengaruh terhadap tatanan kehidupan sosial budaya manusia, adalah teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi elektronika dan informatika. Akibat itu, dunia seolah menjadi sempit, ruang dan waktu menjadi relatif. Tirai-tirai yang membatasi satu bangsa dengan bangsa lain mulai tersingkap. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini, dalam tatanan hubungan antar bangsa telah merangsang terjadinya kecenderungan globalisasi. Era industri nampaknya segera akan lewat dan akan segera digantikan oleh era informasi. Masyarakat industri digantikan oleh masyarakat informasi, yaitu suatu masyarakat yang kehidupan dan kemajuannya ditentukan dan dipengaruhi oleh penguasaannya atas informasi. Suatu bangsa/negara yang tidak ikut arus ini nampaknya akan dengan cepat tertinggal oleh kemajuan bangsa/negara lain.Indonesia, negara berpenduduk lebih kurang 180.000.000 jiwa dengan politik bebas aktif dan politik ekonomi terbuka yang dianut, menjadikannya sebagai negara yang terbuka. Dalam tatanan hubungan antar bangsa agar terdapat kesamaan pandangan, maka informasi tentang situasi negara-negara lain haruslah diketahui dengan cepat, tepat dan sebanyak mungkin. Dengan derasnya arus informasi dari luar dan yang diinformasikan keluar, untuk diolah dan dimanfaatkan, menjadi frekuensi kerja meningkat. Bekerja dengan mengandalkan Sumber Daya Manusia secara manual/konvensional mungkin biasa, tetapi akurasi/ketepatan, kecepatan dan kemampuan dapat dipertanyakan. Yang dibutuhkan adalah bekerja secara efisien. Efektif, bila sekali bekerja, dua atau tiga persoalan lain bisa diselesaikan. Sistem mekanisasi yang hakekatnya menggantikan tenaga kerja manusia dengan mesin ditingkatkan lagi kemampuannya dengan lebih mengurangi keterlibatan tenaga kerja manusia yang mengoperasikan mesin, dengan cara otomasi, artinya, mesin tersebut dapat bekerja sendiri dengan sesedikit mungkin melibatkan tenaga manusia. Sistem otomasi rupa-rupanya tidak hanya pada tugas kerja saja, tetapi dimanfaatkan juga pada wadah dimana prosedur kerja itu terjadi ialah gedung perkantoran. Gedung perkantoran sebagai wadah kerja otomasi, sarat akan persyaratan-persyaratan yang menunjang prosedur kerja otomasi, antaralain pengendalian terhadap keamanan gedung, keselamatan kerja, kenyamanan lingkungan kerja, yang kesemuanya ini harus diatur dengan benar. Pengaturan terhadap operasional gedung, atau manajemen pengaturan bangunan, akan sulit dilakukan secara manual, terlebih-lebih bila gedung tersebut terdiri dari berpuluh-puluh lantai dengan luas lantai yang relatif besar, dan melibatkan sistem pengendalian yang rumit. Upaya pengendalian operasional gedung dilakukan dari satu tempat agar efisien, dapat dilakukan dengan sistem otomasi, sehingga secara umum seolah-olah gedung tersebut bertindak untuk mengurusi dirinya sendiri, maka julukan yang diberikan pada gedung tersebut adalah gedung cerdas (intelligebt buiilding) Mengoperasikan mesin-mesin otomasi dalam rangka tugas utama kantor/prosedur kerja, atau operasional, seorang operator akan terus menerus menghadapi mesin-mesin peralatan kerja canggih. Orang akan dapat bekerja dengan baik dan efisien bila padanya diberikan kenyamanan kerja artinya terhindar dari keletihan kerja (keletihan anatomis tubuh, visual, pendengaran, fikiran) dan rutinitas kerja. Perancangan ‘lingkungan binaan’ kerja dengan titik tolak eregonomi yang meliputi tata letak ruang dan peragot, pengkondisian lingkungan (pencahayaan, VAC, akustik), perancangan perabot kerja (office furniyure), kemasan mesin peralatan kerja dan pendekatan-pendekatan estetis ruang adalah menjadi tangging jawab bidang keahlian Desain Interior dan disiplin keahlian lain terkait (Arsitek, M & E, Fisika bangunan).Bila lingkungan binaan untuk kerja ini dirancang dengan baik, diharapkan mampu menggugah gairah kerja manusia, untuk lebih berprestasi sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Item Type: Article
Subjects: Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JBPTITBPP > S2-Theses > Fine Arts And Design > Design > 1994
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:37
Last Modified: 16 Nov 2016 07:37
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/2788

Actions (login required)

View Item View Item