INFORMASI JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA

Dian Natasari, Novi (2006) INFORMASI JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA. Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Perkembangan Jakarta sebagai suatu kota metropolis pada kenyataannya telah menunjukkan dinamika pembangunan yang sangat besar. Dinamika ini disebabkan oleh daya kekuatan internal kota Jakarta, wilayah sekitar, nasional maupun global yang telah mengakibatkan perkembangan di berbagai bidang perkotaan sosial budaya, sosial ekonomi maupun fisiknya. Pengakomodasian berbagai daya pembangunan kota telah menyebabkan terjadinya pergeseran-pergeseran dari target-target pembangunan kota. Pergeseran ini menyangkut segi kependudukan, kegiatan kerja, penggunaan dan pemanfaatan lahan kota, pengadaan prasarana perkotaan, sarana fasilitas umum dan sosial serta pola rancangan kota, taat bangunan dan estetika kota. Tata letak kota Jakarta telah disusun dan direncanakan sedemikian rupa dalam rencana Umum Tata Ruang Jakarta 1985-2005. Tata jaringan prasarana jalan termasuk kedalam tingkatan RT/RW yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta. PT. Jasa Marga (Persero) adalah BUMN yang bertugas mengelola jaringan jalan tol di Indonesia dan memelihara seluruh luas jalan tol agar selalu berfungsi dengan sebagaimana mestinya. PT. Jasa Marga (persero) bekerja sama dengan pihak lain dalam hall pembangunan ruas jalan tol baru, peningkatan fasilitas jalan tol, serta hal lainnya yang dapat memaksimalkan manfaat kepada pengguna jalan. Penjelasan lengkap mengenai pengelolaan jalan tol dituangkan ke dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 1990 tentang jalan tol. Perkembangan transportasi dan komunikasi semakin kompleks, baik di dalam kota maupun antar kota. Kalau semula munculnya pusat-pusat kegiatan baru hanya pada jalan-jalan utama, pada masa ini peningkatan jalan-jalan baru telah menarik berdirinya pusat-pusat perekembangan baru. Pusat desentralisasi baik pemukiman penduduk maupun fungsi-fungsi perkotaan berjalan terus-menerus dan makin meningkat frekuensi dan volumenya. Ibu kota Jakarta adalah kota yang sangat padat populasinya. Banyak orang berhijrah ke Jakarta, ada yang hanya sekedar mampir maupun menetap. Semua suku di Indonesia berkumpul di daerah ibu kota Jakarta. Untuk melakukan perjalanan, jalan tol memang sangat diperlukan baik keluar Jakarta atau masuk Jakarta. Rambu-rambu petunjuk dan informasi tol lainnya juga diperlukan untuk memudahkan pengguna jalan khususnya mereka yang tidak mengenal kota Jakarta dan akan ke Jakarta dengan memakai kendaraan sendiri. Tapi seiring dengan waktu dan perkembangan zaman, menempuh perjalanan dengan jalan tol terasa tidak nyaman dan lepas dari fungsinya yaitu sebagai jalan bebas hambatan. Kemacetan arus lalu lintas di jalan tol secara umum disebabkan karena tidak berimbangnya jumlah kendaraan dengan luas jalan tol. Selain itu masih ada persoalan-persoalan insidental yang memperparah kemacetan, seperti banjir, kecelakaan, kendaraan mogok, banyaknya joki three in one (3 in 1), bahkan turun naiknya penumpang bis di pintu tol juga memicu terjadinya macet, hal ini diakibatkan oleh lemahnya manajemen indusri jalan tol dalam kota sekitar dan ketidakdisiplinan petugas dalam beroperasi di sekitar jalan tol. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya aparat yang bertugas di lapangan. Bisa dibayangkan minimnya jumlah mobil patroli yang harus melayani beberapa ruas tol sekaligus. Hal ini tentu saya membuat para pengendara berani melanggar rambu-rambu yang sudah ada dan penjarahan rambu-rambu serta banyaknya pedagang asongan yang menambah kemacetan semakin parah. Pada hari kerja (Senin-Jumat), setiap pagi, sore, bahkan malam sekalipun, arus lalu lintas di jalan tol selau macet . selain itu masalah lain yang muncul yaitu tersasarnya pengguna jalan tol akibat kurangnya informasi tentang jalan tol. Bagi mereka yang biasa melintas pada ruas tol dalam kota Jakarta tidak akan mengalami kebingungan menuju ke tempat tujuan, tetapi bagi mereka yang tidak biasa akan sulit untuk menuju ke tempat tujuan karena banyaknya pintu keluar tol. Apalagi di tambah raibnya rambu-rambu akibat dijarah. Maka tidak heran bila banyak pengendara menghadapi resiko kehilangan arah. 1.2. Identifikasi Masalah Fungsi jalan tol yang telah ditetapkan sebagai jalan bebas hambatan perlu direalisasikan kembali. Begitu pula dengan kenyamanan para pengguna jalan karena betapa tidak nyamannya jika setiap hari selalu dihadapkan dengan kemacetan yang membuat pengguna jalan harus berfikir dua kali jika mau melewati jalur tol. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa sarana jalan tol sudah lepas dari fungsinya dan memicunya timbulnya permasalahn-permasalahan baru yang terjadi di jalan tol tersebut. Adapun masalah yang akan di bahas atau diteliti dalam Tugas Akhir ini adalah seputar jalan tol dalam Kota Jakarta. Tentang tersasarnya pengguna jalan tol karena tidak mengenal seluk beluk kota Jakarta atau kurangnya informasi jalan tol yang akurat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S1-Final Project > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual > 2006
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain
Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual (S1)
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:42
Last Modified: 16 Nov 2016 07:42
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/6897

Actions (login required)

View Item View Item