ANALISIS PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM NOVEL BLOODLINE DAN THE STARS SHINE DOWN KARYA SIDNEY SHELDON (SATU KAJIAN PRAGMATIK).

Trigja, Reni (2006) ANALISIS PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM NOVEL BLOODLINE DAN THE STARS SHINE DOWN KARYA SIDNEY SHELDON (SATU KAJIAN PRAGMATIK). Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena manusia menggunakannya dalam setiap kegiatannya. Selain itu juga, bahasa merupakan alat komunikasi. Komunikasi itu sendiri bisa dikatakan berhasil apabila maksud yang disampaikan oleh penutur dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh petutur. Maka dari itu, dalam berkomunikasi diperlukan aturan-aturan yang mengatur agar penutur dan petutur dapat saling bekerja sama dalam mewujudkan proses komunikasi yang berjalan lancar sehingga pada akhirnya tujuan dari komunikasi dapat dicapai. Ketika berkomunikasi ada kalanya manusia sengaja tidak mentaati aturan berkomunikasi untuk tujuan-tujuan tertentu. Walaupun aturan-aturan berkomunikasi dilanggar, namun pada kenyataannya komunikasi dapat berjalan dengan baik walaupun tidak secara maksimal. Misalnya adanya pelanggaran terhadap aturan berkomunikasi agar manusia tidak melakukan pernyataan-pernyataan yang sama atau tidak mudah dimengerti. Dapat dibayangkan bila semua manusia selalu melakukan hal tersebut pada saat berkomunikasi, mungkin manusia tidak dapat lagi berkomunikasi dengan bahasa. Biasanya manusia melakukan pelanggaran-pelanggaran aturan berkomunikasi apabila mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam aturan berkomunikasi, tentu harus ada aturan-aturan yang mengatur agar penutur dan petutur dapat saling bekerjasama. Maka dari itu, Grice membuat aturan berbahasa atau yang disebut dengan Prinsip Kerja Sama, yaitu agar sesama manusia dalam berkomunikasi harus memberikan jumlah informasi yang tepat, berkata jujur serta mempunyai bukti dari apa yang dikatakannya, mempunyai relevansi dengan apa yang sedang dibicarakan, dan menggunakan bahasa yang baik agar mudah dimengerti oleh lawan bicara. Oka (1993: 11) mengutip Prinsip Kerja Sama Grice yang memuat empat maksim, yaitu: 1. Maksim kuantitas: berikan jumlah informasi yang tepat, yaitu: A. Sumbangan informasi Anda harus seinformatif yang dibutuhkan. B. Sumbangan informasi Anda jangan melebihi yang dibutuhkan. 2. Maksim kualitas: Usahakan agar sumbangan informasi Anda benar, Yaitu: A. Jangan mengatakan sesuatu yang Anda yakini bahwa itu tidak benar. B. Jangan mengatakan sesuatu yang bukti kebenarannya kurang meyakinkan. 3. Maksim hubungan: Usahakan agar perkataan Anda ada relevansinya. 4. Maksim cara: Usahakan agar mudah dimengerti, yaitu: A. Hindari pernyataan-pernyataan yang samar. B. Hindari ketaksaan. C. Usahakan agar ringkas (hindari pernyataan-pernyataan yang panjang lebar dan bertele-tele). D. Usahakan agar Anda berbicara dengan teratur. Ketika aturan Prinsip Kerja Sama dilanggar, maka otomatis ada salah satu atau beberapa tujuan percakapan baik dari penutur maupun petutur yang tidak tercapai. Namun kemungkinan ada alasan lain bila terjadi pelanggaran yaitu adanya implikasi tertentu dari penutur atau petutur, sehingga tujuan percakapannya dapat tercapai ataupun juga salah satunya tidak melaksanakan kerja sama atau tidak kooperatif. Selain itu, manusia melanggar aturan Prinsip Kerja Sama bila mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. Salah satu contoh ujaran yang melanggar aturan berbahasa yaitu: Contoh data Simonetta was moving closer, studying the scratches on his face, and Ivo could see her eyes begin to narrow. When she spoke, her voice was frosty. “Who scratched your face?” “Tiberio” Ivo announced. From behind his back he produced a large, spitting, ugly gray cat that leaped out of his arms and raced off. “I bought it for Isabella, but the damned thing attacked me while I was trying to put it in its case.” (BL, 1979:62) Konteks ujaran: - Penutur : Simonetta - Petutur : Ivo Palazzi - Tempat : Rumah kediaman Ivo dan Simonetta - Waktu : Sore hari Penutur adalah salah seorang pemilik saham perusahaan formasi terbesar di dunia, Roffe & Sons, yang memiliki tiga orang putri dari hasil pernikahannya dengan petutur. Petutur adalah suami dari penutur yang dipercaya untuk memimpin cabang Roffe & Sons di Roma. Setelah tiga tahun menikah dengan penutur, petutur secara diam-diam menikah lagi dengan Donatella yang kemudian dikaruniai tiga orang putra. Percakapan di atas terjadi ketika petutur baru sampai di rumah kediaman penutur dan ketiga putrinya tinggal, setelah petutur bertengkar dengan Donatella yang mengamuk dan mencakar wajah serta tubuh petutur. Mengamati petutur yang baru memasuki ruang tamu dengan luka cakaran di yang ada di wajahnya, penutur kemudian bertanya dengan ujaran “Who scratched your face?”.Yang bertanya tentang siapa yang mencakar wajahmu? Yang langsung dijawab oleh petutur dengan ujaran “Tiberio” dan “I bought it for Isabella, but the damned thing attached me when I was trying to put it in its case”. Yang menyatakan bahwa Tiberiolah yang mencakarnya. Berkenaan dengan Prinsip Kerja Sama, petutur telah melanggar maksim kualitas dengan mengatakan sesuatu yang tidak benar, karena telah mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta. Hal ini tampak dengan jawaban petutur yang menyatakan bahwa petutur telah dicakar oleh kucing yang baru dibelinya untuk Isabella. Padahal sebenarnya petutur dicakar oleh Donatella, istri kedua petutur yang telah dinikahinya tanpa sepengetahuan petutur. Ketika petutur bertengkar dengan Donatella yang menuntut uang senilai satu juta dolar dan mengancam akan menceritakan perselingkuhan antara petutur dengan dirinya kepada penutur bila petutur tidak memberinya uang yang dia tuntut. Tujuan petutur melanggar maksim kualitas adalah untuk menutupi kejadian yang sebenarnya .Implikatur percakapan pada ujaran petutur yaitu bahwa petutur ingin menutupi keberadaan Donatella kepada penutur, karena jika penutur tahu bahwa petutur secara diam-diam telah menikahi Donatella dan memiliki tiga orang putra, maka petutur akan kehilangan kekayaan dan jabatannya sebagai pimpinan perusahaan ternama, Roffe & Sons.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S1-Final Project > Fakultas Sastra > Sastra Inggris > 2006
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Sastra
Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Sastra > Sastra Inggris (S1)
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:43
Last Modified: 16 Nov 2016 07:43
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/7885

Actions (login required)

View Item View Item