REHABILITATION CENTER (PANTI REHABILITASI KETERGANTUNGAN NARKOTIKA)

Nugraha, Eri (2006) REHABILITATION CENTER (PANTI REHABILITASI KETERGANTUNGAN NARKOTIKA). Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Pemulihan pecandu narkotika pasca pengobatan di Panti Rehabilitasi Ketergantungan Narkotika dapat ditangani dengan Konseling Terpadu yang terdiri dari Konseling Individual, Konseling Agama, Konseling Keluarga, Konseling Kelompok, Pendidikan dan Pelatihan, Kunjungan, dan Partisipasi Sosial. Semua itu bertujuan agar klien terbebas dari dorongan kecanduan akibat mengkonsumsi narkotika. Pemulihan pecandu narkotika dengan menggunakan Konseling Terpadu itu memungkinkan hasil-hasil sebagai berikut. Tumbuh pada diri klien perasaan percaya diri, tidak menyalahkan pihak luar, mengambil tanggung jawab atas perbuatan sendiri dengan sadar atas resikonya, mendapat penghargaan dari lingkungan sehingga tumbuh motivasi untuk hidup baik, merasa sebagai anggota masyarakat yang beragama, dan akhirnya tumbuh sifat kepemimpinan terhadap diri, keluarga, dan masyarakat dengan moral-religius yang baik. Yang diharapkan dari perancangan ini adalah bisa menyadarkan masyarakat luas tentang kenyataan masalah narkotika, yaitu bahwa kenyataan bukan yang digambarkan dalam media massa, serta membantu dalam menciptakan diskusi yang lebih terbuka untuk mencari cara terbaik untuk menangani masalah ini. Sanksi hukum tentang narkotika di Indonesia sebenarnya cukup berat. Yang memproduksi, mengolah atau menyediakan narkotika golongan satu bisa dihukum mati atau dengan pidana penjara seumur hidup, tetapi belum sampai ke keputusan hakim yang begitu berat. Sanksi hukum tentang narkotika memang begitu berat diciptakan dengan tujuan mencegah perbuatan-perbuatan tindak pidana narkotika, tetapi hanya sebagai ancaman. Pemerintah Indonesia menggunakan “pendekatan wajib” dalam menghadapi masalah narkotika. Artinya, seorang pemakai narkotika dimasukkan ke dalam Lembaga Permasyarakatan (kata lembut untuk penjara) di mana mereka terpisah dari obat-obatan. Dalam teori, pendekatan semacam ini mungkin kelihatan bagus, tetapi sayangnya kenyataan di Indonesia bukan begitu.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S1-Final Project > Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer > Teknik Arsitektur > 2006
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Teknik Arsitektur (S1)
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:44
Last Modified: 16 Nov 2016 07:44
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/8083

Actions (login required)

View Item View Item