Inovasi melalui teknologi untuk mengatasi kegagalan pasar dalam sistem industri penunjang pengadaan pangan nasional: studi kasus pengembangan PT.Pupuk Kujang.

Sarwono Puradinata, Djatnika (1998) Inovasi melalui teknologi untuk mengatasi kegagalan pasar dalam sistem industri penunjang pengadaan pangan nasional: studi kasus pengembangan PT.Pupuk Kujang.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Pangan merupakan komoditi penting, yang sangat diperlukan oleh setiap manusia. Sejarah telah membuktikan berbagai kesulitan yang dialami oleh suatu bangsa, apabila tidak dapat membuat sistem pengadaan pangan yang aman bagi segenap masyarakatnya. Pangan, kelaparan dan kemiskinan merupakan rangkaian permasalahan yang memerlukan kebijakan strategis untuk mengatasinya. Tiga dasar pendekatan kebijakan yang dilakukan adalah (1) menaikkan produksi pangan, (2) mengendalikan jumlah penduduk dan (3) meningkatkan daya beli melalui perluasan kesempatan kerja. Dengan gradasi dan intensitas yang berbeda ketiga pendekatan ini dilakukann Pemerintah Indonesia. Fokus penelitian adalah pada masalah pangan, khususnya industri yang menunjang produksi pangan, yaitu produksi pupuk. Untuk menunjang produksi pangan, Pemerintah mengatasi keadaan kegagalan pasar ini dengan memberikan subsidi produksi dan subsidi distribusi. Selain itu untuk menjaga stock nasional dan mempertahankan harga beras yang terjangkau oleh rakyat, Pemerintah memberikan subsidi beras. Sistem ini berjalan bertahun-tahun tanpa perubahan berarti, sehingga mengakibatkan ketergantungan yang amat besar ke Pemerintah. PT Pupuk Kujang, sebagai salah satu industri pupuk, telah mengadakan pengembangan melalui inovasi teknologi sehingga berhasil menumbuhkan beberapa industri turunan yang secara bersama telah memberikan revenue, laba dan pajak. Pertanyaan pokok, yang kemudian menjadi tujuan penelitian, adalah apakah tambahan pendapatan Pemerintah dari usaha ini dapat menggantikan subsidi yang dikeluarkan Pemerintah untuk produksi dan distribusi pupuk ? Inovasi melalui teknologi dapat dilakukan setelah menguasai teknologi yang berkaitan dengan industri pupuk dan turunannya, serta melakukan optimasi untuk menggali semua potensi yang dimiliki oleh pabriknya. Keberhasilan dalam optimasi menjadi landasan untuk mengimplementasikan berbagai inovasi dalam industri, dalam bentuk usaha patungan yang mensinergikan BUMN dengan swasta untuk pengembangan industri. Asesmen dilakukan dengan memperhatikan segenap revenue yang dihasilkan oleh Pupuk Kujang dan usaha patungannya, memperkirakan laba, pajak dan dividennya, serta merangkumnya sebagai akumulasi dana yang diperoleh. Hasil ini dibandingkan dengan subsidi yang dikeluarkan Pemerintah, ternyata dapat dihasilkan persamaan yang dapat membuktikan bahwa industri pupuk dan usaha patungannya dapat menghasilkan akumulasi dana bagi Pemerintah, yang setara dengan subsidi yang dikeluarkan Pemerintah untuk produksi dan distribusi pupuk. Dengan kesimpulan ini berarti upaya industri pupukuntuk mengembangkan diri dengan melakukan inovasi melalui teknologi, yang diimplementasikan dalam bentuk usaha patungan, merupakah salah satu jawaban untuk mengatasi kegagalan pasar dalam sistem pengadaan pangan nasional. Dampak upaya ini terhadap ekonomi nasional cukup signifikan karena menghasilkan sales revenue, yang dapat meningkatkan penghematan devisa nasional dan memberikan dampak tambahan berupa (1) tumbuhnya industri penunjang, yang menghasilkan barang dan jasa untuk industri-industri yang didirikan, (2) tersedianya lapangan kerja baru, (3) terwujudnya capacity building, (4) terbentuknya community and society development, (5) pembangunan infrastruktur yang terlaksana karena tuntutan penggunaan yang semakin besar. Penelitian masih perlu dilanjutkan, agar segenap masalah yang terkait dengan kegagalan pasar dalam sistem pengadaan pangan nasional dapat diselesaikan secara terencana, yang difokuskan kepada masalah (1) penyediaan gas alam, agar dapat tersedia dengan harga yang wajar bagi pemasok dan pemakai, (2) mekanisme distribusi pupuk, agar seefisien mungkin, (3) teknologi produksi pangan, untuk mencapai kualitas; produktifitas dan efisiensi yang optimum, (4) mekanisme distribusi dan penyimpanan cadangan pangan, untuk pengendalian harga di pasar, (5) mekanisme penyediaan pestisida, yang tepat guna dan efisien. Keseluruhan langkah adalah dalam kerangka menciptakan iklim kondusif untuk produksi pangan yang efisien. Setiap langkah yang diambil menjadi tumpuan untuk langkah berikutnya, mendorong terbentuknya masyarakat profesional industri yang berorientasi kepada pertumbuhan industri dan tegaknya keselamatan serta kesejahteraan masyarakat.

Item Type: Article
Subjects: Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JBPTITBPP > S2-Theses > Management And Planning > Development Study > 1998
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:34
Last Modified: 16 Nov 2016 07:34
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/347

Actions (login required)

View Item View Item