REPRESENTASI RANGKAIAN IKLAN SAMPOERNA A MILD Periode Tahun 1998-1999 (Reformasi Sampoerna)

Rahardjo, Adityo (2004) REPRESENTASI RANGKAIAN IKLAN SAMPOERNA A MILD Periode Tahun 1998-1999 (Reformasi Sampoerna). Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Dalam menciptakan iklan kampanye rangkaian suatu produk, setiap unsur-unsur visual mempunyai fungsi dan berkaitan erat dengan unsur tema, pembentuk pesan yang mudah dimengerti dan memiliki daya tarik sendiri. Satu ide sebagai satu total konsep yang terdiri dari kombinasi kata-kata, gambar, warna dan layout sebagai unsur-unsur visual yang dituangkan dalam iklan. Kata-kata (verbal) menerangkan tentang ide dasarnya dan visualisasi mencerminkan apa yang ada dalam kata-kata, menjadi suatu keserasian dan kesatuan dalam bentuk visual pada tampilan rangkaian iklan Sampoerna A Mild periode tahun 1998-1999. Dengan demikian, aspek desain komunikasi visual dalam rangkaian iklan kampanye Sampoerna A Mild merupakan upaya persuasif bersifat mengingatkan, menegaskan dan memberikan jaminan, disamping mendukung kegiatan lainnya yang dilaksanakan dalam rangka mempertahankan kualitas iklan Sampoerna. Sedangkan tujuan iklan Sampoerna A Mild sendiri adalah mempengaruhi persepsi, merangsang perhatian, menumbuhkan sifat positif, menimbulkan ingatan, merangsang tindakan, untuk memilih sesuai dengan kehendak khalayak konsumen. Komunikasi visual sebagai suatu sistem yang memenuhi kebutuhan manusia dibidang informasi sosial melalui lambang-lambang kasat mata hampir di segala sektor kegiatan, menggunakan bahasa lambang-lambang, atau sandi-sandi visual yang dihadirkan dalam bentuk gambar, sistem tanda, hingga ruang pamer berbentuk display di pusat-pusat pertokoan dengan beragam jenis daya tariknya. Dalam kegiatan komunikasi, gambar termasuk simbol non verbal berbeda dengan bentuk simbol verbal, karena memilki karakteristik tersendiri diantaranya dapat mengungkapkan informasi dengan bahasa tulisan melalui headline, subhead, body teks dan sebagainya. Ditampilkan secara singkat dan apabila digabungkan secara tepat bahasa simbol verbal, dan non verbal (visual ) merupakan sarana sugesti yang tepat dalam komunikasi visual. Salah satu kekhasan gambar diantara unsur-unsur visual lainnya adalah sebagai alat ungkap pesan secara visual menawarkan kesempatan luas untuk didayagunakan sebagai alat memperjelas pesan, mudah dimengerti, menarik perhatian dalam rangka menawarkan produk, jasa maupun gagasan kepada khalayak. Sebagai bahasa rupa desain komunikasi visual merupakan ungkapan gagasan melalui simbol-simbol berwujud gambar, aksara dan angka (tipografi dan tulisan), warna dan unsur-unsur lainnya. Desain menjadi komunikatif apabila penyampaian bahasa rupa enak dilihat, mudah dimengerti dan jelas yang dimaksud. Komunikasi visual merupakan sebagian kebutuhan di bidang informasi melalui lambang kasat mata khususnya pada media cetak yang dihadirkan dalam bentuk visual dengan beragam daya tariknya sendiri - sendiri yang ditujukan kepada khalayak sasaran. Gambar merupakan salah satu wujud lambang atau bahasa visual, didalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna, scale, dan komposisi. Struktur ini dikelompokan kedalam bahasa komunikasi non verbal (visual) dibedakan dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau ucapan. Dalam bidang perancangan grafis, kemudian berkembang menjadi desain komunikasi visual banyak memanfaatkan daya dukung gambar sebagai lambang visual, guna mengefektifkan pesan komunikasi yang terdapat pada iklan Sampoerna A Mild. Upaya mendayagunakan lambang visual, berangkat dari anggapan bahwa bahasa visual lebih memiliki karakteristik, bersifat khas untuk menimbulkan kesan tertentu pada pengamatnya. Kedudukan gambar cukup penting dalam menarik perhatian khalayak. Gagasan menampilkan tokoh, yang realistis diharapkan membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah dipahami dibandingkan dengan tulisan. Sebagai sarana komunikasi, gambar merupakan penjelasan dan dapat memberikan penekanan tertentu pada isi pesan dan dapat mengarahkan pada bagian selanjutnya dari tema yang terdapat pada iklan Sampoerna A Mild. Peran gambar cukup penting pada saat itu karena lebih mudah diingat daripada kata-kata, dan mempunyai banyak maksud yang bisa digali didalamnya. Penggunaan bahasa fotografi dalam sebuah iklan khususnya iklan Sampoerna A Mild merupakan metoda efektif untuk mendukung maksud dari brief kreatif Sampoerna A Mild yang mengangkat tema reformasi Sampoerna pada masa itu, melalui bahasa fotografi. Suasana sedih, gembira, bagus, indah, usang dan sebagainya akan menghasilkan karya – karya desain yang mudah dipahami. Pada umumnya unsur – unsur iklan pada media cetak terdiri dari : headline, subhead, body text, splash, closing word, caption, brand name, logo type, gambar ( ilustrasi atau fotografi ) dan slogan. Kesepuluh unsur iklan ini merupakan satu kesatuan dalam iklan, namun semua unsur – unsur tersebut tidak selalu dipakai dan berurutan pada sebuah iklan, karena hal utamanya adalah bagaimana iklan dapat menunjukkan keserasian dan kesatuan dari hasil kreatif desainer dalam menyampaikan berita yang mengandung pesan pada iklan. Sedangkan unsur – unsur komunikasi visual diantaranya terdiri dari tipografi ( headline, subhead, body text ) warna, gambar ( teknik tangan dan teknik fotografi ), layout ( simetris, asimetris ) Tipografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari karakter dan fungsi huruf serta adanya pemakaian dalam desain komunikasi visual. Huruf merupakan rangkaian terkecil dari sebuah kata. Rangkaian huruf ini tidak hanya memberikan pengertian yang mengacu pada sebuah objek atau gagasan, tetapi juga mampu menyampaikan suatu citra atau kesan secara visual. Headline merupakan bagian terpenting dari sebuah iklan karena merupakan bagian teks yang pertama kali dibaca. Penempatan headline pada posisi tepat, pemilihan tipe huruf disesuaikan dengan temadan pertimbangan jenis huruf yang digunakan sehingga pesan pada iklan mudah dimengerti selain menampilkan unsur – unsur visual lainya ( fotografi ) Subhead dalam desain iklan merupakan penjelasan lanjutan dari headline yang menjelaskan secara singkat mengenai pokok – pokok pikiran, gagasan Subhead dapat memberikan motivasi kepada pembaca untuk terus membaca iklan lebih lanjut pada body teks. Subhead bisa lebih panjang dari pada headline dalam penyajian iklan. Body text dalam tampilan headline pada iklan jarang ditemukan karena penyajiannya berupa kalimat panjang yang menerangkan secara rinci tentang formulasi objek utama.Tetapi juga harus diperhatikan dalam perancangan iklan , bentuk utama body text merupakan penjelasan dari subhead dan headline yang bersifat faktual dan imajinatif melalui pendekatan emosional. Warna dalam perancangan iklan sangat berpengaruh pada penampilan wujud iklan untuk menarik perhatian dan sugesti pada khalayak. Warna sebagai salah satu unsur yang menghasilkan daya tarik visual iklan. Dan kenyataanya warna lebih berdaya tarik secara emosional daripada akal. Warna juga mempercepat komunikasi antara media dengan pembaca. Peranan warna bagi media iklan sangat efektif dalam mendukung proses penyampaian pesan atau gagasan selain itu warna merupakan sarana ekspresi dan dapat memberikan kesan irama pada tampilan fisik media iklan. Gambar sebagai salah satu bentuk bahasa yang dapat menyampaikan pesan dan informasi secara visual merupakan kajian utama dalam bidang perancangan grafis dalam rangka mengoptimasikan tujuan komunikasi. Dalam komunikasi iklan gambar tidak hanya sebagai alat informasi dan identitas namun juga persuasi yakni membujuk dan mempengaruhi khalayak kearah sikap dan prilaku tertentu sesuai dengan yang diharapkan pengiklan. Teknik visualisasi gambar dapat menggunakan teknik tangan atau teknik fotografi. Gambar tangan mempunyai kekuatan fleksibilitas yang tinggi atau perwujudan gambar menurut kebutuhan informasi visual yang diinginkan. Gambar tangan mempunyai peluang yang luas untuk menghadirkan simbol visual dari perbendaharaan bentuk dan warna yang ada pada seorang penggambar untuk meringkas dan mendistorsi guna mempertajam maksud iklan. Sedangkan pada fotografi, daya komunikatif lebih kearah kemampuan teknik agar lebih dipercaya rekamannya dan nilai momen yang dibidik oleh kamera dapat mengungkap suasana tertentu bagi pengamatnya. Layout atau tata letak mempunyai peranan penting dalam keberhasilan komunikasi visual, karena dengan susunan yang sistematis dan konstruktif akan menciptakan susunan yang teratur , komposisi yang menarik dan berimbang sehnigga dapat menarik publik untuk menanggapi isi pesan yang terkandung dalam iklan. Dalam periklanan dikenal adanya dua teknik layout yaitu layout simetris dan layout asimetris Layout simetris berarti membagi bidang sama besar dan menentukan komposisi letak dari unsur – unsur visual yang dipilih dalam ukuran bidang yang telah ditentukan agar tercapainya sebuah desain yang seimbang, harmonis dan menarik. Layout simetris cenderung berkesan menciptakan keseimbangan desain yang formal, konservatif, tenang dan terkesan kurang dinamis. Sedangkan layout asimetris adalah pembagian bidang yang tidak sama besar dan cenderung adanya keseimbangan yang dinamis, bergerak, hidup, atraktif dan ritmis.sehingga proses komunikasi dan penyampaian pesan makna lebih dari sekedar penampilan. Dalam perolehan data yang dikumpulkan dari beberapa iklan Sampoerna A Mild periode 1998 - 1999 yang telah dipilih, penggunaan gambar teknik fotografi lebih banyak digunakan. Bertolak dari data yang diperoleh, akan dianalisa karakteristik fotografinya dan unsur – unsur komunikasi visual lainnya dalam mendukung tercapainya tujuan komunikasi efektif melalui media iklan. Pembahasan dilakukan melalui metode deskriptif analisis, dengan cara melakukan pembahasan berdasarkan pada data – data deskpritif dari sumber – sumber tertulis. Hal ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan iklan Sampoerna A Mild yang diterbitkan dalam majalah dan media iklan lainnya. Metode deskriptif ini, atas pertimbangan bahwa nilai daya komunikatif suatu gambar mempunyai segi – segi yang berkaitan dengan konteks tujuan penelitian. Interpretasi sendiri merupakan upaya untuk menafsirkan, menerjemahkan dan mengambil kesimpulan sebuah iklan dengan tolak ukur fenomena yang terjadi pada saat munculnya iklan atau bahkan menelusuri ide dan strategi kreatif pada iklan yang ingin direpresentasikan. Berawal dari konteks diatas, penulis mencoba untuk melakukannya pada iklan yang penulis pilih dengan berbagai pertimbangan yaitu iklan rangkaian Sampoerna A Mild periode tahun 1998 -1999.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S1-Final Project > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual > 2004
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain
Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual (S1)
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:41
Last Modified: 16 Nov 2016 07:41
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/5580

Actions (login required)

View Item View Item