LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA BIRO BANDUNG

Nurfiandy, Dhany (2006) LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA BIRO BANDUNG.

Full text not available from this repository.
Official URL: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

1.1 Sejarah Singkat Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Tahun 1937 adalah masa bersejarah bagi perkembangan media massa di Indonesia. Pada saat itu, sejumlah wartawan muda Indonesia memiliki kepedulian terhadap kemerdekaan Indonesia, ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia, sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Mereka mencoba memberikan pelayanan khusus bagi pers Indonesia mengenai gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang lebih bergejolak dalam masyarakat Indonesia. A.M. Sipahutar, R.M. Soemanang, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, dan Sanusi Pane, adalah mereka yang memiliki kepedulian itu. Mereka bekerja sama melaporkan kejadian-kejadian penting, seperti rapat polotik, sidang voolksraad serta kegiatan kebangsaan pada waktu itu. Tulisan-tulisan mereka ternyata dimuat pada surat kabar diluar Jakarta, seperti Suara Umum (Surabaya), Pewarta Deli (Medan), dan lain-lain. Setelah melihat sambutan hangat dari mrdia massa yang lain, akhirnya timbul gagasan untuk mengembangkan dan menertibkan administrasi usaha itu. Dari sinilah timbul gagsan untuk mendirikan sebuah kantor berita. Selanjutnya, berkumpullah Sipahutar, Soemanang, Adam Malik, dan Pandu Kartawiguna untuk membicarakan masalah itu. Mereka berdiskusi membahas tentang prinsip-prinsip dan nama yang akan diberikan bagi kantor berita itu. Akhirnya diputuskan nama kantor berita yang akan didirikan itu bernama ANTARA. Nama ANTARA disepakati dengan harapan, sesuai arti dan sifatnya, yakni menjadi perantara masyarakat dengan pers dalam arti luas. Menurut siaran pers dan dokumentasi ANTARA tanggal 15 juli 1941, hal yang melatarbelakangi kantor berita ANTARA itu didirikan adalah karena keadaan serta kepentingan pers dan masyarakat Indonesia yang menginginkan suatu badan perantara yang menghubungkan gambaran masyarakat dalam bentuknya yang luas dalam pers. Pada saat berdirinya, ANTARA mulai menerbitkan bulletin yang disebarkan ke seluruh pelosok tanah air. Tujuannya tiada lain adalah untuk dikonsumsi oleh surat-surat kabar pada saat itu. Hampir semua surat kabar diluar Jakarta terutama yang pemilik dan penerbitnya orang Indonesia sendiri, berlangganan bulletin ANTARA. Pada pertama kali didirikan, yaitu tanggal 13 Desember 1939, kantor berita ANTARA hanya menempati sebuah ruangan kantor kecil di buitentijgerstraat (sekarang jalan Pinangsia) No.30 Jakarta, dengan peralatan sederhana berupa beberapa mesin tik dan sebuah stensil. Kemudian pada tahun 1941, kantor berita ANTARA menempati kantor baru di jalan Tanah Abang Barat No.90 Jakarta. Namun berselang 1 tahun, yaitu tahun 1942, kantor berita ANTARA pindah ke jalan Antara No.53 Jakarta. Dan ketika tentara Jepang menduduki Indonesia, ANTARA diperbolehkan terus bekerja dengan nama Yashima. Namun, pada rentang waktu tahun 1942 sampai dengan 1945, Jepang melebur kantor berita ANTARA menjadi kantor berita jepang Domei. Peleburan itu tidak bertahan lama. Pada masa puncak perjuangan, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, kantor berita ANTARA berhasil menyelunduopkan penyiaran teks Proklamasi Kemerdekaan Indonsia ke seluruh dunia dari gedung jalan ANTARA No.57-61 Jakarta. Padahal pada waktu itu, Indonesia masih berada dibawah ancaman penguasa tentara Jepang. Namun, dikarenakan pada tahun 1946 pemerintah Republik Indonesia pada saat itu hijrah ke Yogyakarta, maka kantor berita ANTARA membawa sebuah pemancar kecil yang diselundupkan dari Jakarta. Pada bulan Maret 1947, kantor berita ANTARA mulai dengan menyiarkan berita-berita ke luar negeri. Permulaan siaran ini dilakukan dengan upacara kecil yang dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada saat itu. Domisilinya di kota Yogyakarta, ternyata tidak lama. Pada bulan Agustus 1949, bersamaan dengan pindahnya kembali Ibukota Republik Indonesia ke Jakarta, maka kantor berita ANTARApun membuka kantornya kembali di Jakarta. Pada tahun 1962, Presiden mengambil alih Pimpinan ANTARA dan menempatkannya dibawah penguasa perang tertinggi (Peperti). Pimpinan Redaksi diserahkan kepada Letkol. Harsono. Pada tahun ini pula Presiden membubarkan Yayasan ANTARA dan mendirikan lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA (LKBN ANTARA) yang berada dibawah Presiden, Kepala Negara Republik Indonesia. Hanya berselang 1 tahun, tepatnya tahun 1963, Kantor Berita PIA disatukan dengan LKBN ANTARA, sedangkan 2 Kantor Berita lainnya yakni INPS dan APB dibubarkan. Sementara, para karyawannya ditampung dalam LKBN ANTARA. LKBN ANTARA menjadi kantor berita tunggal di Republik Indonesia yang melayani semua surat kabar dan media massa di Indonesia. Untuk membersihkan tubuh ANTARA dari sisa-sisa G-30 S/PKI, maka pada tanggal 2 Oktober 1965, LKBN ANTARA ditempatkan dibawah Penguasa Perang Daerah Jakarta Raya. Sebagai Penguasa LKBN ANTARA ditunjuk Letkol. Noor Nasution. Namun pada tanggal 23 Maret 1966,LKBN ANTARA ditempatkan langsung dibawah Penguasa Surat Perintah 11 Maret 1966. Dan pada tanggal 10 Februari 1968, Letkol. MJ. Ali Siregar menggantikan Letkol. Noor Nasution yang meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1968 sebagai caretaker penguasa LKBN ANTARA. Kemudian berturut-turut pimpinan ANTARA dijabat oleh 1. Brigjen. Harsono Reno Utomo (1970 s.d.1976) 2. Brigjen. Ismail Saleh, S.H. (1976 s.d. 1979) 3. Mayjen. Agust Marpaung, S.H. (1979 s.d. 1983) 4 Marsekal pertama Tranggono. S.H. (1983) dan kemudian digantikan Bakir Hasan dan kini dijabat oleh Ir. Handjojo Nitimiharjo. Setelah mengalami masa rehabilitasi akibat G-30 S/PKI, pada tahun 1970, LKBN ANTARA mulai berbenah diri dan mulai berusaha juga mengembangkan diri baik dibidang redaksional maupun manajemen. Untuk memperluas daya jangkau liputan berbagai peristiwa di seluruh dunia, LKBN ANTARA melakukan kerjasama dengan kantor-kantor berita asing dan organisasi pers di luar negeri.

Item Type: Article
Subjects: Laporan Kerja Praktek > Fakultas Sospol > Ilmu Komunikasi > 2006
Divisions: Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi (S1)
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 16 Nov 2016 07:42
Last Modified: 16 Nov 2016 07:42
URI: http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/6867

Actions (login required)

View Item View Item