Pantiwati, Yuni and Mm, Dra (1999) STUDI TENTANG PENGGUNAAN JAMU PELUNTUR SEBAGAI KONTRASEPSI(Studi Kasus Pada Pekerja Wanita di Pabrik Rokok Purwosari).
Full text not available from this repository.Abstract
Pertumbuhan penduduk di Indonesia cukup tinggi, yaitu 1,6% pertahun, keadaan ini merupakan salah satu masalah kependudukan di Indonesia dan memerlukan kebijakan kependudukan yaitu dengan menurunkan tingkat pertumbuhhan serendah-rendahnya. Cara yang efektif untuk menurunkan angka pertumbuhan penduduk dengan jalan mengikuti program Keluarga Berencana untuk menjarangkan kelahiran dan mengatur kelahiran. Program Keluarga Berencana merupakan cara pencegahan kehamilan yang dianjurkan pada pasangan yang mempunyai kurang dari 3 orang anak sedangkan yang sudah mempunyai anak 3 orang atau lebih ditawarkan sterilisasi. Penggunaan alat kontrasepsi merupakan hasil temuan baru berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, merupakan alat praktis untuk mengatasi masalah kependudukan. Walaupun demikian masih ada juga masyarakat yang masih mencari-cari alat kontrasepsi yang paling cocok digunakan dalam arti efektif bagi pemakainya. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan masih ada masyarakat yang mengikuti program Keluarga Berencana tetapi tidak menggunakan kontrasepsi seperti yang dianjurkan pemerintah. Data hasil survey yang dilakukan Suharti dan Wardhidi (1981) menunjukkan bahwa dari 4,8% responden menggunakan jamu sebagai kontrasepsi, dan dari 49 responden yang menggunakan jamu 10,2% membuat jamu ramuan sendiri untuk mengatur kelahiran. Tetapi dalam survey tersebut belum menghasilkan data tentang komposisi bahan yang digunakan untuk jamu. Penggunaan jamu atau bahan tradisional masih merupakan kebiasaan cara pengobatan untuk sebagian besar (70) penduduk Indonesia. Salah satu tujuan dari penggunaan jamu atau bahan tradisional ialah untuk mencegah kehamilan (kontrasepsi). Ada kemungkinan sebagian masyarakat masih mempunyai kepercayaan yang cukup besar terhadap kontrasepsi tradisional ini., meskipun sebenarnya secara medis masih dibutuhkan banyak penelitian untuk membuktikan khasiatnya. Memang dapat dipahami mengapa di zamam modern ini masih banyak peserta Keluarga Berencana secara tradisional dalam rangka mensukseskan program pemerintah. Hal ini ada kemungkinan karena masyarakat lebih mudah mendapatkan/meramu jamu dari pada cara modern, cara inipun relatif lebih murah dan juga karena di tanah air kita cukup banyak sumber alamnya. Dipilihnya wanita pekerja sebagai sampel dalam penelitian ini, disamping potensi tenaga wanita di sektor industri, khususnya pabrik rokok kretek, juga peranannya dalam membantu pendapatan ekonomi keluarga. Wanita yang berperan ganda dituntut dapat mengatur keluarga dan pekerjaannya, hal ini sangat penting bagi kehidupan wanita. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang jamu peluntur sebagai kontrasepsi dengan melihat aspek-aspek yang lainnya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JIPTUMM > Research Report > Education > General Education |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:35 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:35 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/1111 |
Actions (login required)
View Item |