A, Erwin (2000) Keris pusaka Minangkabau: Suatu kajian fungsi unsur visual, dan makna (Studi kasus di Lubuk Tanah datar, Agam< limapuluh kota dan Padang Propinsi Sumatra Barat).
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini merupakan studi awal tentang benda budaya tradisional Minangkabau yang diwujudkan dalam bentuk keris dan dipusakakan turun temurun sampai sekarang. Sebagai benda budaya, ia merupakan visualisasi dari ide/gagasan, nilai-nilai, norma-norma, atau peraturan-peraturan, sehingga kehadirannya sebagai salah satu atribut pakaian adat para penghulu/pemimpin suku dan atribut pakaian marapulai pengantin laki-laki) di Minangkabau, merupakan tanda (sign) yang mengandung pesan atau makna tertentu yang layak dipelajari. Oleh sebab itu permasalahan utama dari penelitian ini terletak pada tanda (sign) dan makna yang terkandung di balik tanda-tanda yang teraga pada keris itu. Dengan demikian, tujuan utama penelitian ini adalah mencoba mengungkapkan pesan atau makna yang dikandung oleh keris pusaka lengkap (bilahan, sarung, gagang, dan pada tatacara pemakaian), menurut pandangan orang Minangkabau.Di samping itu, juga bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tipologi keris, mencakup tipe bilahan, sarung gagang, dan tatacara pemakaiannya dalam tatabusana adat. Melalui bentuk penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis semiotik, diperoleh sejumlah informasi tentang tanda-tanda bermakna yang terdapat pada bilahan, sarung, gagang, dan pada tatcara pemakaiannya dalam tatabusana adat penghulu atau marapulai (pengantin laki-laki). Gabungan tanda-tanda itu merupakan simbol dari ajaran adat Minangkabau yang akan dipedomani oleh setiap penghulu/pemimpin, hakim atau orang yang ditugasi suatau jabatan, dalam menjalankan fungsinya sebagai pimpinan. Dengan demikian, keris adalah simbol/lambang status sosial, keadilan, kebenaran, dan simbol kehidupan sosio-budaya lainnya.Temuan lain, tidak semua pemilik dan masyarakat mengetahui dan mengerti pesan/makna keris secara detail. Umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa sebuah keris adalah bagian dari pemakaian kebesaran seorang penghulu. Tidak pula ditemukan makna-makna khusus yang berhubungan dengan tuah/magis bagi seorang kolektor keris, selain dari pada rasa puas bisa mengumpulkan keris lama yang antik dan bernilai jual cukup tinggi atau menguntungkan
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Collections > Koleksi Perpustakaan Di Indonesia > Perpustakaan Di Indonesia > JBPTITBPP > S2-Theses > Fine Arts And Design > Design > 2000 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Perpustakaan UNIKOM |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:37 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:37 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/2758 |
Actions (login required)
View Item |