Hassanah, Hetty (2011) PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN MELALUI ARBITRASE SECARA ELEKTRONIK (ARBITRASE ON LINE) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999 TEN-TANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA. Majalah Ilmiah UNIKOM, Volume. ISSN 1411-9374
UNSPECIFIED
volume-81-artikel-10.pdf - Published Version Download (69kB) |
Abstract
Perkembangan teknologi informasi malhirkan berbagai aktivitas di dunia maya termasuk transaksi perdagangan secara elektronik (e-commerce). Pada proses transaksi perdagangan secara elektronik ini sering timbul masalah. Salah satu cara menyelesaiakan sengketa tersebut adalah dengan cara arbitrase on line. Namun demikian, tidak semua pelaku bisnis dalam hal ini perdagangan baik secara tradisional maupun melalui internet mengetahui adanya proses penyelesaian sengketa secara arbitrase on-line dan ketentuan hukumnya sehingga proses arbitrase on-line ini tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dalam hal ini Undang-Undang APS dan Undang-Undang ITE, Ada beberapa permasalahan yang muncul antara lain mengenai keabsahan arbitrase on line tersebut, proses arbitrase on line, serta kendala-kendala dalam melaksanakan putusan arbitrase on line. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan arbitrase on line di Indonesia telah sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang ada, walaupun belum ada aturan pelaksanaan yang mengatur proses arbitrase on line tersebut. Proses arbitrase on line dalam menyelesaikan sengketa perdagangan secara elektronik (e-commerce), dapat dilakukan melalui tahapan : permulaan, pernyataan dan dokumen tertulis, persidangan, permuayawarahan on line, dan tahap pengiriman putusan. Sementara itu, kendala dalam melaksanakan putusan arbitrase on line antara lain : adanya kesulitan dalam mendaftarkan putusan arbitrase on line kepada pengadilan negeri tempat didaftarkannya putusan arbitrase tersebut yang dilakukan secara on line pula, mengingat adanya keterbatasan sarana dan sumber daya manusia di pengadilan negeri termaksud serta ketentuan administrasi pada pengadilan negeri yang belum dapat menyesuaikan dengan kondisi putusan arbitrase on line, adanya kemungkinan diterobosnya sistem pengamanan web tempat penyimpanan putusan arbitrase on line tersebut oleh hacker sehingga dimungkinkan pula putusan arbitrase itu diubah sedemikian rupa, apabila salah satu pihak menolak putusan arbitrase on line sehingga tidak mau melaksanakan isi putusannya, maka akan sulit pula untuk memberi daya paksa seperti pada putusan pengadilan biasa, terlebih lagi pada putusan arbitrase on line yang mana para pihaknya, prosesnya dan putusannya dilakukan secara on line (di dunia maya).
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | penyelesaian sengketa perdagangan melalui arbitrase secara elektronik (arbitrase on line) berdasarkan undang-undang nomor 30 tahun 1999 ten-tang arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa |
Subjects: | Jurnal Tercetak > Majalah Ilmiah UNIKOM |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Direktorat > Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 30 Nov 2016 09:32 |
Last Modified: | 30 Nov 2016 09:32 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/30509 |
Actions (login required)
View Item |