Lenon Effendy, Welly (2006) KAMPANYE IKLAN BAJIGUR HANJUANG. Diploma thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Full text not available from this repository.Abstract
Pada hakekatnya nama atau istilah Jawa Barat secara pengertian administratif baru muncul pada tahun 1925. Dipergunakan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ketika membagi pulau Jawa atas tiga bagian, maka terbentuklah propinsi Jawa Barat (West Java). Sebelumnya lazim disebut Pasundan, yang orang Belanda menyebutnya sebagai Sundalanden. Masyarakat Sunda sangat kaya akan budaya dan seni yang diwarisinya, itu dapat kita lihat dari jenis makanan dan minunan yang bermacam-macam, karena seperti diketahui bahwa manusia memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan kehidupannya. Akan tetapi satu macam bahan makanan saja tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan, karena masing-masing mengandung zat yang berlainan baik dari jenis maupun jumlahnya. Oleh karena itulah maka manusia memerlukan berbagai macam bahan makanan dan minuman, untuk menjamin agar semua makanan dan minuman yang diperlukan tubuhnya dapat dipenuhi dalam jumlah yang mencukupi. Pada saat sekarang ini minuman tradisional mulai tersisihkan oleh keberadaan minuman-minuman ringan yang bermunculan, seiring dengan perkembangan jaman yang menuntut persaingan dalam meraih konsumen. Dengan menawarkan berbagai kelebihan dan keuntungan yang dimiliki oleh masing-masing produk, maka konsumen tinggal memilih produk yang akan dipilihnya dengan harga yang dapat terjangkau oleh konsumen dan telah siap saji. Melihat semua permasalahan ini maka minuman tradisional yang berasal dari Jawa Barat diantaranya seperti bajigur, mulai membenahi kekurangan yang di milikinya seperti yang kita ketahui bajigur bisanya dihidangkan untuk menjamu para tamu ataupun keluarga sendiri dan penyajian bajigur selalu dalam keadaan panas, itu dikarenakan faktor geografis Jawa Barat yang sangat dingin, serta bajigur juga dapat ditemui dipinggiran jalan dengan menggunakan kereta dorong (gerobak). Salah satu perusahaan yang tertarik dengan permasalahan minuman tradiosional bajigur ini mulai dikembangan oleh PT. Cihanjuang Inti Teknik dengan meluncurkan produk yang bernama Bajigur Hanjuang pada tahun 2002, perkembangan Bajigur Hanjuang dapat dilihat dari bentuk fisiknya yang telah berubah menjadi serbuk dan dikemas secara menarik serta bisa di dapatkan di toko-toko atau swalayan tertentu dengan harga yang terjangkau, dan penyajian Bajigur Hanjuang sangat praktis, serta dapat menggunakan air dingin maupun panas. Melihat potensi perkembangan Bajigur Hanjuang yang sangat bagus maka yang diperlukan, bagaimana cara berkomunikasi untuk memperkenalkan Bajigur Hanjuang kepada khalayak. Salah satu cara untuk memperkenalkan sebuah produk ke masyarakat luas adalah dengan cara kampanye, karena dengan cara ini dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat dan merubah prilaku kebiasaan mereka. Kampanye juga dimaksudkan untuk memperoleh efek dalam pikiran dan prilaku, sasaran pada tingkat individu, komunitas, atau sistem. (William Novelli dalam Manajemen Kampanye, 1998: vi). Berangkat dari hal diatas maka keberadaan produk harus terus di tingkatkan produknya yang di sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, karena persaingan yang ada di pasaran begitu ketat. Brand awareness konsumen harus terus dijaga oleh produsen. Salah satu cara untuk menjaga agar produk diingat oleh masyarakat adalah dengan melakukan kampanye iklan. Begitupula dengan produk minuman ringan Bajigur Hanjuang yang akan dijadikan kasus dalam tugas akhir ini.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S1-Final Project > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual > 2006 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Desain > Desain Komunikasi Visual (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:43 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:43 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/7635 |
Actions (login required)
View Item |