Nugraha, Very (2007) SISTEM PELAKSANAAN KLIRING PADA BANK INDONESIA BANDUNG.
Full text not available from this repository.Abstract
Dengan seiring majunya perkembangan teknologi yang cukup pesat dan majunya ilmu pengetahuan yang mempengaruhi aspek kehidupan maka kemampuan manusia pun harus ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan secara formal maupun non formal serta dapat pula melalui praktek kerja. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang berkembang cukup pesat dewasa ini telah memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan perekonomian bagi bangsa Indonesia. Dengan kemajuan tersebut suatu perusahaan dapat memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memudahkan dan mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan tersebut dengan lebih efektif dan efisien. Dan perubahan itu sendiri pada hakekatnya merupakan suatu perubahan yang terus menerus dengan tujuan untuk merubah dan memperbaiki keadaan kearah kemajuan yang lebih meningkat dibandingkan keadaan sebelumnya. Seperti halnya kasus yang terjadi sejak Juli 1997 yaitu krisis ekonomi moneter yang menggoncang sendi-sendi ekonomi dan politik nasional. Bagi perbankan, krisis telah menimbulkan kesulitan likuiditas yang luar biasa akibat hancurnya Pasar Uang antar Bank (PUAB). Sebagai lender of the last resort BI harus membantu mempertahankan kestabilan sistem perbankan dan pembayaran untuk mempertahankan kelangsungan ekonomi nasional. Nilai tukar Rupiah terus merosot tajam, pemerintah melakukan tindakan pengetatan Rupiah melalui kenaikan suku bunga yang sangat tinggi dan pengalihan dana BUMN / yayasan dari bank-bank ke BI (SBI) serta pengetatan anggaran Pemerintah. Segera setelah itu masyarakat mengalami kepanikan dan kepercayaan mereka terhadap perbankan mulai menurun. Maka terjadi penarikan dana perbankan secara besar-besaran yang sekali lagi menimbulkan kesulitan likuiditas pada seluruh sistem perbankan. Akibatnya sistem pembayaran terancam macet dan kelangsungan ekonomi nasional tergocang. Hingga saat ini masih banyak kredit macet yang terjadi di beberapa Bank di Indonesia yang disebabkan oleh banyak hal. Jika kredit macet pada suatu Bank telah mencapai titik puncak, maka Bank tersebut tergolong Bank yang tidak sehat. Sebagai Bank Sentral, keberadaan Bank Indonesia memiliki peranaan yang amat penting. Fungsi dan perannya yang strategis tersebut terus berkembang, baik sejak tahun kelahirannya 1953 maupun sejak didirikan sebagai Bank Umum dengan nama De Javasche Bank di tahun 1928. Salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan mengawasi Perbankan di Indonesia. Oleh karena itu Bank Indonesia menerapkan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang dapat mengakomodir transfer kredit antar Bank ke seluruh wilayah Indonesia, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan meneliti masalah tersebut ke dalam bentuk Laporan Kerja Praktek dengan judul : “PROSEDUR PELAKSANAN KLIRING PADA BANK INDONESIA BANDUNG”.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Laporan Kerja Praktek > Fakultas Ekonomi > Akuntansi > 2006 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi > Akuntansi (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:45 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:45 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/9020 |
Actions (login required)
View Item |