Setriadi, Bambang (2007) LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI REDAKSI HARIAN UMUM MEDIA INDONESIA BIRO BANDUNG.
Full text not available from this repository.Abstract
Media Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 19 Januari 1970, sebagai surat kabar umum yang pertama kali terbit, Media Indonesia hanya terdiri empat lembar halaman dengan jumlah Tiras yang sangat terbatas. Kantor yang terletak di Jl. M.T Haryono di Jakarta, menjadi awal dari sejarah panjang Media Indonesia. Lembaga yang berwenang menerbitkan Media Indonesia adalah Yayasan Warta Indonesia. Harian Media Indonesia terbit perdana dengan motto “Pembawa Suara Rakyat“ berdasarkan surat izin terbit (SIT) No. 0856/SK Dir-PK/SIT/1969, tanggal 6 Desember 1969, yang dikeluarkan Departemen Penerangan. Dengan susunan ketentuan sebagai berikut : Pengasuh (PU/PR/PP) : (Alm) Teuku Yousli Syah Misi Penerbitan : Umum/Independen Periode Terbit : 7 X seminggu Oplah : 5000 (Lima ribu) eksemplar Halaman : Empat halaman Sistem Cetak : Letter Press Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia Pada tahun-tahun pertama penerbitan, Harian Umum Media Indonesia bukanlah suatu harian politik atau bisnis, akan tetapi merupakan sebuah harian yang isi pemberitaannya lebih banyak di bidang hiburan, seperti cerita artis dan lain sebagainya. Maka tidak heran pada saat itu harian umum Media Indonesia dikatakan sebagai koran kuning, yaitu koran yang penuh dengan cerita gosip. Pada tahun 1976, terjadi perubahan aturan dimana Surat Izin Terbit (SIT) yang dimiliki oleh semua lembaga Pers harus berubah menjadi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Dengan adanya perubahan peraturan ini, Pers tidak hanya dituntut untuk menanggung beban idealis saja namun juga tumbuh sebagai suatu badan usaha. Oleh karena itu, Teuku Yousli Syah sebagai pendiri Media Indonesia pada tahun 1988 mulai menjalin kerja sama dengan Surya Paloh, mantan pimpinan surat kabar Prioritas. Dengan adanya kerjasama ini, otomatis dua kekuatan bersatu, kekuatan pengalaman yang dimiliki oleh Surya Paloh dan kekuatan semangat yang dimiliki oleh Teuku Yousli Syah digabung menjadi suatu kekuatan baru, yaitu Media Indonesia dengan Format manajemen baru di bawah bendera PT Citra Media Nusa Purnama. Surya Paloh diangkat sebagai Direktur Utama pertama yang menangani PT Citra Media Nusa Purnama. Teuku Yousli Syah diangkat sebagai Pimpinan Redaksi, sedangkan Pimpinan Perusahaan dipegang oleh Lestary Luhur. Kantor Usaha pun dipindahkan ke Jl Gondangdia Lama No. 46, Jakarta. Dengan Manajemen yang baru Media Indonesia tumbuh dengan pesat, peredarannya pun semakin meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tentu saja diikuti dengan pertambahan karyawan yang berbeda spesifikasi dan keahlian. Pada awal tahun 1995, bertepatan dengan usianya yang ke 25 tahun, Media Indonesia menempati kantor barunya di kawasan Kedoya Jakarta Barat. Di Gedung baru ini semua kegiatan mulai dilaksanakan di bawah satu atap, mulai Redaksi, Usaha, Percetakan, hingga fasilitas penunjang karyawan. Dengan motto Pembawa Suara Rakyat, Media Indonesia pun melakukan semua kegiatan Jurnalistik, sejak ditangani Manajemen yang baru, Media Indonesia terus berkembang dan melangkah maju dengan terus melakukan berbagai inovasi. Berbagai inovasi terus dilakukan oleh Media Indonesia, misalnya bentuk penerbitan edisi khusus, rubrik-rubrik baru, aneka tips informatif, dan berbagai suplemen yang diterbitkan setiap harinya. Hasilnya secara perlahan terjadi peningkatan yang cukup signifikan, jumlah halaman, mutu sajian redaksional, jumlah tiras dan kepercayaan dari masyarakat yang terus meningkat. Surya Paloh sebagai Pimpinan utama Harian umum Media Indonesia, terus berjuang mempertahankan kebebasan pers, pada tahun 1997 Djafar H. Assegaff yang baru menyelesaikan tugasnya sebagai Duta Besar, dan wartawan yang pernah menjadi pimpinan dibeberapa harian dan majalah terkemuka, ikut memperkuat jajaran staf Media Indonesia sebagai Pimpinan Redaksi Media Indonesia. Harian Umum Media Indonesia sebagai media pembawa suara rakyat, mulai mengembangkan industri di jalur media dengan mengembangkan koran-koran di daerah, seperti koran Lampung pos di kota Lampung. Kemajuan yang paling menonjol dari Media Indonesia adalah ketika perusahaan Media Grup mendirikan perusahaan penyiaran di media televisi. Metro tv adalah nama stasiun tv yang mengusung konsep News television. Sebagai stasiun televisi yang mengusung konsep berita dengan porsi yang lebih banyak, Metro tv kini hadir menyuguhkan berita-berita yang tajam, cerdas, dan terpercaya. Sebagaimana HU Media Indonesia, Metro tv memiliki koresponden-koresponden di seluruh kota besar di Indonesia. Di kota Bandung kedua perusahaan dalam satu grup tersebut berada dalam satu atap di jalan Braga No.5-11, Bandung.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Laporan Kerja Praktek > Fakultas Sospol > Ilmu Komunikasi > 2007 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:45 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:45 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/9434 |
Actions (login required)
View Item |