Mardisa, Ari (2007) PROSES PENYELEKSIAN DAN PEMBAYARAN PENAYANGAN IKLAN PADA PT. RADIO MADINATUSSALAM (MQ 102,7 FM) BANDUNG.
Full text not available from this repository.Abstract
Dalam ilmu komunikasi, radio termasuk dalam salah satu komunikasi massa. Radio pernah menjadi sangat populer pada saat Perang Dunia II, karena pada saat itu merupakan sumber informasi yang tercepat. Perkembangan radio di Indonesia sendiri sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Radio siaran pertama di Indonesia (pada saat itu bernama Nederlands Indie – Hindia Belanda) adalah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (Jakarta tempo dulu). BRV ini diresmikan pada tanggal 16 Juni 1925 dan mempunyai status sebagai radio swasta. Dan sejak kemunculan BRV ini, maka muncullah badan-badan radio siaran lainnya di kota-kota besar di Indonesia pada saat itu. Pada saat sekarang ini, dengan telah didukung dengan Satelit Komunikasi Palapa jumlah radio siaran di seluruh Indonesia baik nasional maupun swasta, jumlahnya sudah mencapai ratusan radio siaran. Dari sekian jumlah radio siaran di Indonesia, PT. Radio Madinatussalam yang bertempat di Bandung memberikan suatu nuansa radio siaran yang berbeda dari kebanyakan radio siaran pada saat ini. Memiliki nuansa yang berbeda karena mengkhususkan diri pada jalur dakwah Islam yang bertujuan untuk menemani aktivitas para pendengarnya yang membutuhkan sentuhan qolbu sehingga memperoleh kedamaian, ketenangan, dan kebeningan hati dalam menjalankan kegiatan rutinitas sehari-hari. Sejak tahun-tahun pertama, radio siaran memiliki sifat komersial. Dan dalam hal ini, periklanan memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan radio siaran. Periklanan sendiri pada hakekatnya adalah komunikasi pemasaran dengan jalan menyewa suatu media atau media massa, dan salah satunya adalah radio. PT. Radio Madinatussalam atau yang lebih dikenal dengan sebutan MQFM yang memiliki nuansa ke-Islaman, tentu tidak begitu saja menerima tawaran penayangan iklan. Oleh sebab itu penyeleksian atau pemilihan kategori iklan yang akan ditayangkan akan menjadi sangat penting. Selain hal itu, penentuan tarif yang akan ditetapkan juga tidak sembarangan. Bila hal itu terjadi, maka MQFM sebagai radio yang bernuansakan ke-Islaman tidak akan tercermin. Di Indonesia sendiri cara menghitungan tarif iklan radio belum terdapat keseragaman. Ada yang menghitung per kali dan ada yang per menit. Waktu siaran (pagi, siang, malam) juga menjadi dasar perhitungan tarif penayangan iklan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Laporan Kerja Praktek > Fakultas Ekonomi > Manajemen > 2006 |
Divisions: | Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia > Fakultas Ekonomi > Manajemen (S1) |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 07:45 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 07:45 |
URI: | http://repository.unikom.ac.id/id/eprint/9712 |
Actions (login required)
View Item |